Baca tanpa iklan
Langkah pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak kedua di turnamen Thailand Open 2019, Kamis (1/7/2019).
TRIBUNNEWS.COM - Langkah pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto terhenti di babak kedua di turnamen Thailand Open 2019, Kamis (1/7/2019).
Kondisi tersebut menjadi perhatian dari Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi.
Sang Kepala Pelatih mengomentari penampilan pasangan Fajar/Rian yang terus menurun.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tak bisa lolos setelah kalah dua game langsung dari pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dengan skor 17-21, 19-21.
Baca: Rincian Lengkap Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019
Baca: UPDATE RANKING BWF 2019: Marcus/Kevin Tetap Kokoh, Daddies dan Jojo Naik Peringkat
Dalam dua turnamen sebelumnya, Fajar/Rian juga terhenti di babak awal.
Di Blibli Indonesia Open 2019, Fajar/Rian dikalahkan oleh pasangan dari Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Fajar/Rian menelan kekalahan di babak perempat final dengan skor 19-21, 21-12.
Pada kejuaraan Jepang Open 2019, Fajar/Rian juga terhenti di babak kedua dari Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol.
Fajar/Rian kalah dari pasangan korea tersebut dengan skor 21-11, 12-21, 18-21.
Herry menuturkan bahwa permasalahan Fajar/Rian lebih mengarah ke ranah non-teknis.
Dilansir Tribunnews dari Badmintonindonesia.org Herry mengungkapkan perihal yang harus dibenahi dari Fajar/Rian
"Fajar/Rian harus memperbaiki mental dan motivasi. Ini harus dirombak total," kata Herry
"Kalau beban persaingan menuju olimpiade, seharusnya tidak karena mereka masih muda. Cara berpikirnya harus diubah, motivasinya ditambah," ujarnya.
Baca: Rekap Hasil Babak 32 Besar Thailand Open 2019: Fajar/Rian dan Marcus/Kevin Lolos ke Babak Kedua
Baca: Fajar/Rian Tumbang, Ganda Putra Hanya Andalkan Kevin/Marcus di Perempat Final Thailand Open 2019
Fajar/Rian berada di peringkat ketujuh dunia.
Mereka memperebutkan tiket Olimpiade Tokyo 2020, sedangkan Indonesia hanya bisa mengirimkan maksimal dua pasangan, jika wakil tersebut ada di peringkat delapan besar dunia.
Sedangkan saat ini sudah ada dua ganda putra yang peringkatnya lebih tinggi, yaitu Kevin/Marcus di peringkat pertama dan Hendra/Ahsan di peringkat keempat dunia.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan pasangan ganda putra India, yakni Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Keduanya selain mampu mengalahkan Fajar/Rian juga mampu menjuarai Thailand open 2019.
Menurut Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, gelar juara yang diperoleh tidak terlepas dari peran pelatih Indonesia, Flandy Limpele dan Namrih Suroto.
Flandy dan Namrih memberikan metode pelatihan yang sangat keras.
Fisik mereka dipoles habis habisan.
Di ungkapkan dari ESPN, Rankireddy berkata bahwa durasinya lebih panjang dan lebih intens.
Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty lebih banyak melakukan lari dan memukul.
Dalam sepekan pasangan India itu bisa lari sebanyak dua sampai tiga kali.
(Tribunnews.com/Giri)