“Serangan anak anak berjalan baik, ini karena blok anak-anak cukup bagus. Sehingga seranganpun bisa dilakukan anak-anak”, ujarnya.
Sehari sebelumnya, Senin (19/8/2019) Indonesia mengalami kekalahan saat melawan China dengan strike 3-0.
Berlangsung ditempat yang sama, Jamsil Indoor Gymnasium Korea Selatan, tim asuhan Octavian kalah dengan skor, 15-25, 19-25, 12-25.
Menghadapi Tri Retno Mutiara dan kolega tidak mampu mengimbangi permainan Timnas China.
Perlawanan dan semangat yang dipertunjukkan oleh Timnas Indonesia pada babak kedua dan ketiga harus berakhir dengan kekalahan.
Baca: Tim Bola Voli Putra DKI Jakarta Belum Terkalahkan di Pul A Pra Kualifikasi PON 2020
Baca: Tim Bola Voli Putra Jawa Barat Lolos ke PON Papua 2010
Hal ini dikarenakan faktor fidsik dari pemain China yang tinggi.
Dilansir dari Bolasport, Octavian menambahkan bahwa timnya kalah dalam urusan blok yang dikarenakan postur pemain China yang lebih tinggi.
“Kami memang kalah tinggi sehingga kita selalu kalah blok dengan China,”ujar Octavan.
Dengan masuknya Timnas Indonesia bagian putri ke babak delapan besar secara otomatis timnas dapat tampil di babak kualifikasi Olimpiade wilayah Asia, Januari 2020.
(Tribunnews.com/Giri)