TRIBUNNEWS.COM - Legenda bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir rupanya tetap mengamati perkembangan olahraga yang membesarkan namanya tersebut pasca-pensiun.
Perhatian Butet, sapaannya, kini mengarah pada ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Ahsan/Hendra diketahui menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019.
Ahsan/Hendra melaju ke final setelah mengalahkan juniornya Fajar/Rian di babak semifinal.
Baca: Link Live Streaming Final Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019: Ahsan/Hendra Hadapi Jagoan Jepang
Baca: Posisi Start MotoGP Inggris 2019: Valentino Rossi Bikin Kejutan, Marc Marquez Pole Position
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Sabtu Ini: Man United K.O di Kandang, Liverpool-Chelsea Menang
Baca: Legenda Bulutangkis Ikut Lari TKRM 2019: Liem Swie King Boyong Keluarga, Butet Ikut 5 K
Baca: Hasil Liga Inggris Pekan Ketiga: Liverpool dan Chelsea Raih Poin Sempurna, Man City Tanding Hari Ini
Baca: Rekap Hasil Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019: Ahsan/Hendra Tembus Final
Di partai final, Ganda putra unggulan 4 asal Indonesia ini akan menghadapi wakil Jepang, Takuro Hoki/Yuko Kabayasi.
Soal langkah Ahsan/Hendra itu, Butet mengaku memberikan salut pada pasangan berjuluk 'The Daddies' tersebut.
Rasa salutnya lantaran Ahsan/Hendra tetap tak kehilangan semnagat meski sudah meraih banyak prestasi.
Atas hal itu, Butet menyemangati keduanya, terutama Hendra Setiawan untuk menyamai rekor juara dunia yang pernah Butet raih sebanyak empat kali.
"Saya harap mereka bisa menang di final. Khususnya, Hendra bisa menyamai rekor saya empat kali juara dunia, semangat!" kata Liliyana Natsir usai menuntaskan Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019 (TKRM 2019) ketegori 5K, di alun-alun Kota Kudus, Ahad (25/8/2019).
Liliyana memang berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia 4 kali di nomor ganda campuran.
Butet juara dua kali bersama Tontowi Ahmad dan dua kali bersama Nova Widianto.
Adapun Hendra Setiawan menjuarai Kejuaraan Dunia sebanyak 3 kali,yakni satu kali bersama Markis Kido di 2007 dan bersama Ahsan di 2013,2015.
Baca: Posisi Start MotoGP Inggris 2019: Valentino Rossi Bikin Kejutan, Marc Marquez Pole Position
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Sabtu Ini: Man United K.O di Kandang, Liverpool-Chelsea Menang
Baca: Legenda Bulutangkis Ikut Lari TKRM 2019: Liem Swie King Boyong Keluarga, Butet Ikut 5 K
Baca: Hasil Liga Inggris Pekan Ketiga: Liverpool dan Chelsea Raih Poin Sempurna, Man City Tanding Hari Ini
Baca: Rekap Hasil Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019: Ahsan/Hendra Tembus Final
Bisa Bangun Pagi
Senyum mengembang dari pebulutangkis legendaris Indonesia yang pernah menyandang gelar juara dunia, Liliyani Natsir usai menuntaskan lari Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019 (TKRM 2019), Ahad (25/8/2019).
Butet, sapaannya, mengaku menikmati even ini. Baginya, ini kesempatan baginya untuk bisa menikmati udara segar pagi hari di Kota Kudus.
"Saya ambil kategori 5K, bukan masalah jaraknya. Bagi mantan atlet sih 5K kecil ya, tapi bukan soal itu (jarak). Saya senang menikmati even ini, bisa bangun pagi, menikmati udara segar Kota Kudus dan yang terpenting bisa menikmati semua kuliner khasnya," kata Butet lalu tersenyum usai finis di alun-alun Kota Kudus, Ahad.
Baca: Posisi Start MotoGP Inggris 2019: Valentino Rossi Bikin Kejutan, Marc Marquez Pole Position
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Sabtu Ini: Man United K.O di Kandang, Liverpool-Chelsea Menang
Baca: Legenda Bulutangkis Ikut Lari TKRM 2019: Liem Swie King Boyong Keluarga, Butet Ikut 5 K
Baca: Hasil Liga Inggris Pekan Ketiga: Liverpool dan Chelsea Raih Poin Sempurna, Man City Tanding Hari Ini
Baca: Rekap Hasil Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019: Ahsan/Hendra Tembus Final
Butet berharap, even ini bisa makin memperkenalkan Kudus sebagai destinasi sport tourism.
Soal lomba sendiri, Butet mengaku tak terlalu mengejar catatan waktu. Ia bahkan mengaku sambil santai berjalan menikmati suasana perlombaan.
"Capek yang keras-keras, saatnya menikmati suasana. Saya berharap Kudus makin dikenal sebagai destinasi wisata," katanya.
Ada cerita menarik soal kepesertaan Butet di TKRM 2019 kali ini.
Butet, memutuskan ikut serta meski sebenarnya dia mengaku tak suka pada olahraga lari.
Hal itu pula yang paling dibencinya saat masih aktif menjadi atlet.
"Sebagai atlet bulutangkis, saya ya terutama, paling sebel itu lari. Jadi kalau mau disuruh lari perut rasanya mules," bilang Butet, demikian Liliyana biasa disapa.
Karena itu pula, Butet tak memasang target muluk-muluk dalam keikutsertaannya kali ini.
Terlebih, Kudus merupakan kota penuh kenangan buat Butet.
Di kota inilah Butet menjalani beragam training camp sebelum akhirnya menjadi juara dunia bersama Tontowi Yahya.
"Targetnya menikmati aja, seneng-seneng sambil menikmati udara segar pagi hari di Kota Kudus. Saya berharap dengan adanya event-event seperti ini Kota Kudus bisa lebih dikenal lagi, bukan hanya karena keasriannya, kotanya, namun kulinernya juga, agar Kota Kudus ini lebih berkesan lagi di hati masyarakat," katanya.
Baca: Posisi Start MotoGP Inggris 2019: Valentino Rossi Bikin Kejutan, Marc Marquez Pole Position
Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris Sabtu Ini: Man United K.O di Kandang, Liverpool-Chelsea Menang
Baca: Legenda Bulutangkis Ikut Lari TKRM 2019: Liem Swie King Boyong Keluarga, Butet Ikut 5 K
Baca: Hasil Liga Inggris Pekan Ketiga: Liverpool dan Chelsea Raih Poin Sempurna, Man City Tanding Hari Ini
Baca: Rekap Hasil Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2019: Ahsan/Hendra Tembus Final
Usung Sport Tourism
TKRM 2019 memang mengusung konsep sport tourism di Kudus dengan berbagai keunikannya.
Sesuai namanya, Kudus Relay Marathon berbentuk relay atau estafet dengan menempuh jarak 42,195 km di Kota Kudus.
Sebanyak enam ribu peserta pada even kali ini diajak untuk menikmati keindahan pemandangan Kota Kudus sambil berlari.
Race director Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019, Dardityo Santoso dari DND Sport Management menjelaskan, rute lari dipastikan melewati semua landmark Kota Kudus.
"Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019 ini unik. Tantangannya beda, setiap tim harus kompak, karena tiap-tiap punya target waktu. Selain itu, ada undian bagi peserta untuk bisa dikirim ke Singapore Relay Marathon, jika memenuhi kriteria. Semua akomodasi dari tiket hingga hotel serta uang saku bakal ditanggung," kata dia.
Selain berlari bersama, para peserta juga bisa berwisata religi di Menara Kudus dan berziarah di Makam Sunan Kudus dan Makam Sunan Muria.
Mereka juga dapat berwisata kuliner seperti Soto Kerbau, Sate Kerbau, Lentog, Tahu Telor, Opor Sunggingan.
Selain mengangkat Kudus sebagai kota penyelenggaraan perhelatan olahraga bergengsi ini, gelaran Tiket.com Kudus Relay Marathon yang mengusung format sport tourism ini juga dimaksudkan mendongkrak sisi pariwisata dan ekonomi kreatif bagi warga sekitar.
Diharapkan, ribuan pelari yang berpartisipasi di Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019 membawa pulang kenangan manis dan kelak kembali lagi ke kota ini untuk mengenal lebih jauh kultur budaya dan keramahan Kota Kretek.
Untuk mengenal potensi-potensi wisata dan budaya tersebut, Tiket.com Kudus Relay Marathon 2019 juga menjelma sebagai pesta rakyat yang menampilkan berbagai pertunjukkan budaya, tari-tarian tradisional, marching band, aksi barongsai serta festival kuliner dan kerajinan dari pelaku UMKM di Kudus dan sekitarnya.