Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto membeberkan ciri-ciri cabang olahraga yang bakal tak diikutsertakan pada PON XX Papua 2020.
Kisi-kisi itu ia lontarkan setelah mengadakan rapat koordinasi dengan KONI dan pihak Papua terkait hasil rapat kabinet sebelumnya yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
“Jadi selama dua hari berturut-turut, kami mengadakan rapat, Kemenpora, KONI, Pihak Papu dan Kementerian PU Pera. Di rapat membahas tindak lanjut dari sidang kabinet yang membahas pengurangan cabang olahraga, dan kita tahu bahwa arahan Pak Presiden yaitu cabor maksimal adalah 37 dari semula 47,” kata Sesmenpora, Kamis (29/8/2019).
“Saya belum berkapasitas untuk meyebutkam cabor-cabor mana saja tapi kriterianya adalah kami buat acuan pertama itu nomor, kedua itu cabor yang eksis itu apa saja, kemudian ada lajur cabor berbasis olimpiade itu ada 32,”
“Ketiga mana yang sudah Pra PON dan berikutnya ketersediaan venue, apakah venue nya sudah ada atau sama sekali masih belum ada, keempat sudah bukan rahasia lagi PON itu setiap tuan rumah ingin untuk daptkan medali emas sebanyak-banyaknya. Nah di situ ada kolom apa sih yang jadi keunggulan dari Papua, takutanya kalau kami coret nanti malah jadi unggulan Papua, terakhir ada pertimbangan lain,” paparnya.
Soal keputusan dalam rapat ini, Sesmenpora mengatakan hal ini juga sudah disetujui KONI yang juga turut hadir dalam rapat.
Nantinya, 37 cabor yang telah ditetapkan akan dilaporkan terlebih dulu ke Gubernur Papua dan setelah disetujui Kemenpora akan bersurat ke Presiden Joko Widodo.
“Sekarang tinggal kebijakan dari pihak Papua. Nantinya kalau Papua sudah bilang oke dan setuju, nah kami akan membuat surat laporan dari pak Menteri kepada Pak Presiden sebagai tindak lanjut dari sidang kabinet bahwa cabor-cabor yang kami usulkan yang dikurangi ini-ini,” ujarnya.
PON Papua semula dijadwalkan bergulir 9-21 September 2020. Namun, hasil rapat memutuskan digeser menjadi 20 Oktober 2020.