PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan.
TRIBUNNEWS.COM - PB Djarum memutuskan untuk meniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan.
Hal terkait Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis ditiadakan karena adanya klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak anak untuk mempromosikan merek Djarum sebagai indentitas rokok.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin yang menyatakan event pencarian bibit atlet bulutangkis tahun ini merupakan kegiatan terakhir.
Baca: Menpora Tegaskan Dukung PB Djarum Lanjutan Audisi
Baca: Kekecewaan Susy Susanti hingga Haryanto Arbi karena Audisi PB Djarum Berhenti Tahun Depan
"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.
Yoppy sebenarnya sudah memberikan jalan tengah terkait tudingan memanfaatkan anak anak untuk promosi produk Rokok.
Ia mengusulkan untuk tidak ada nama Djarum di eventnya beserta kaos yang digunakan oleh peserta.
"Saya sudah kasih usul tidak ada nama Djarum untuk nama event-nya. Selain itu, jersey yang dipakai peserta juga tidak ada tulisan Djarum-nya dan mereka bisa memakai kaos yang dibawa sendiri," kata Yoppy seperti yang dilansir dari Kompas.
Usulan yang disampaikan oleh Yoppy ternyata ditolak oleh KPAI.
KPAI meminta pelaksanaan audisi umum steril dari brand Djarum.
"Saya tidak bisa menghapus nama Djarum sama sekali. Wong ini juga menurut saya sudah sangat berkurang embel-embel Djarum-nya," tutur Yoppy.
Ia menegaskan dengan berhentinya event pencarian bibit unggul dalam cabang olahraga Bulutangkis, PB Djarum kembali menggunakan cara konvensional untuk melihat potensi pemain.
"Untuk pencarian pemain baru kami mungkin akan kembali ke cara konvensional. PB Djarum akan datang ke turnamen-turnamen daerah dan melihat pemain potensial. Kalau ada, ya kami berikan penawaran," ucapnya.
Yoppy menegaskan bahwa sekolah bulutangkis binaan Djarum masih akan tetap ada, perbedaanya tidak akan hadir ke daerah daerah seperti sebelumnya.
PB Djarum tetap jalan terus. Yang hilang hanya audisinya saja," kata Yoppy.
Keputusan PB Djarum untuk meniadakan event tersebut mengundang sejumlah reaksi berbagai kalangan.
Salah satunya Susy Susanti yang merupakan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI.
Ia mengatakan nantinya bakat bakat yang akan terjaring tidak akan sebanyak dari tahun tahun sebelumnya.
"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya" ujar Susy, dikutip dari Kompas.com.
Baca: Kekecewaan Susy Susanti ke KPAI hingga PB Djarum Dihentikan, Ini Olahraga Kenapa Tak Didukung?
Baca: Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya
Susy juga menyayangkan beberapa pihak yang menyebutkan bahwa audisi PB Djarum merupakan bentuk eksploitasi anak.
"Ini bulu tangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?" kata Susy.
"Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," ucapnya.
Saat ini Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 sedang singgah di Kota Purwokerto.
Purwokerto menjadi kota kedua yang menjadi tuan rumah Audisi Beasiswa Bulu Tangkis 2019 setelah Bandung.
(Tribunnews.com/Giri)