TRIBUNNEWS.COM - Susy Susanti kecewa atas penghentian event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis PB Djarum.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan PB Djarum untuk berhenti mulai tahun depan.
Menurut Susy Susanti, tudingan eksploitasi anak yang ditudingkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia / KPAI kurang sesuai.
Susy Susanti menyesalkan tidak adanya dukungan untuk olahraga bulutangkis yang diadakan PB Djarum.
Padahal, banyak jebolan PB Djarum yang terbukti telah berprestasi di mata dunia dan mengharumkan nama bangsa.
"Ini bulu tangkis loh, ini olahraga, bukan hal yang negatif, kenapa tidak didukung?" kata Susy.
"Apalagi, ini bisa menghadirkan prestasi untuk bangsa," ucap Susy lagi.
• Dituding Jadi Informan Polisi Soal Narkoba, Nikita Mirzani Somasi Elza Syarief, Harus Berikan Bukti
• Elza Syarief Ngadu ke Staf Presiden Sebab Dilaporkan Nikita Mirzani, Hotman Paris: Gak Sekalian PBB?
• 9 Cara Membuat Rambut Lurus Alami Serta Halus Tanpa Harus ke Salon, Gampang Banget!
• Vicky Prasetyo Bangga Akui Telah Menikah 24 Kali, Jessica Iskandar Nyaris Nyaris Jadi Incaran
"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya" kata Susy kepada awak media, termasuk Kompas.com, seusai konferensi pers.
"Itu juga bisa menghambat pembinaan usia dini. Kita kan ada kategori usia dini (< 11 tahun), anak-anak (11-13 tahun), pemula (13-15 tahun), remaja (15-17 tahun), dan taruna (17-19 tahun)," ujar Susy.
Bahkan, menurut Susy, jika ajang pencarian bakat terhenti, maka dampaknya bisa sangat merugikan.