Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat menyatakan audisi bulutangkis Djarum Foundation mengandung unsur eksploitasi anak.
KPAI menyebut, logo Djarum Foundation yang ada di baju anak-anak peserta audisi menjadi sarana promosi rokok Djarum secara gratis.
Mendengar pernyataan tersebut PB Djarum membantah, dan mengatakan bahwa yang digunakan bukan lah logo promosi rokok melainkan logo Djarum Foundation yang telah digunakan sejak audisi pencarian bibit pebulutangkis Indonesia sejak 2006 silam.
Perbedaan kedua persepsi yang panas beberapa bulan terakhir ini akhirnya membuat Djarum ambil keputusan.
Djarum membuat pernyataan yang intinya ingin menghentikan kegiatan audisi pebulutangkis muda yang telah dilakukan secara konsisten sejak 13 tahun silam.
Sontak keputusan itu banyak membuat para pencinta bulutangkis Indonesia kecewa. Begitu juga dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
Dalam akun instagram pribadinya, Menpora menunjukkan dukungannya kepada Djarum untuk terus melakukan audisi pencarian bakat pebulutangkis muda Indonesia.
“Meskinya jalan terus karena tidak ada ada unsur eksploitasi anak. Bahkan audisi Djarum telah melahirkan juara-juara dunia. Lagipula olahraga itu butuh dukungan sponsor. Ayo lanjutkan,” tulis Menpora yang diunggah di Instagram pribadinya.
Dalam keterangannya Menteri asal Bangkalan Madura itu sempat menanyakan pendapat kepada masyarakat Indonesia mengenai audisi Djarum Badminton.
“Kami buat sikap resmi Kemenpora setelah ini. Bagaimana pendapat anda tentang Audisi Djarum Foundation?,”