TRIBUNNEWS.COM - Klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang didukung oleh lembaga seperti Lentera Anak dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) perihal dugaan eksploitasi anak dalam Audisi Beasiswa PB Djarum, turut mendapat reaksi beragam dari berbagai lapisan masyarakat.
KPAI mengatakan bahwa audisi tersebut telah mengeksploitasi anak untuk mempromosikan Djarum yang identik dengan produk rokok.
Atas klaim tersebut, dikabarkan pihak PB Djarum dan Djarum Foundation akan menghentikan audisi tersebut.
Pebulu tangkis Indonesia, Mohammad Ahsan ikut berkomentar tentang kabar PB Djarum menghentikan audisi pencarian bakat muda pemain bulu tangkis tersebut.
Dia sangat menyayangkan PB Djarum dan Djarum Foundation memutuskan untuk menghentikan audisi tersebut di tahun 2020 mendatang.
Mohammad Ahsan yang merupakan atlet PB Djarum, menegaskan bahwa klubnya itu hanya murni ingin membantu pembibitan atlet dan tak ada maksud lain.
Ahsan pun meyakinkan bahwa citra PB Djarum atau Djarum Foundation dan rokok Djarum adalah sesuatu yang sangat berbeda.
Bahkan, PD Djarum dinilai benar-benar melakukan pembinaan dengan baik dan akan mengeluarkan para atletnya jika ketahuan merokok.
"Namanya atlet, pastinya harus sehatlah. Kalau saya lihat, Djarum itu murni membantu pembibitan atlet," kata Ahsan dikutip Tribunnewswiki dari Kompas.com pada Selasa (10/9/2019).
Ahsan menegaskan bahwa PB Djarum adalah satu-satunya klub yang menjemput bibit pemain ke berbagai daerah.