TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XV yang dimulai awal November 2019 bakal mempertandingkan 10 cabang olahraga.
"Semula Sepakbola masuk dalam Sepuluh Cabor, namun sebelum Popnas ada turnamen sepakbola antar PPLP. Dimana peserta sama dengan Popnas sehingga kita gantikan antara dayung dan taekwondo." ungkap Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto dalam Forum Diskusi PWI Jaya yang digelar oleh Siwo PWI Jaya bekerja sama dengan KONI DKI Jakarta di Hotel Grand Cempaka Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Forum diskusi yang mengangkat tema Menakar Kesiapan DKI Jakarta sebagai tuan rumah Popnas XV/2019 tersebut, Gatot S Dewa Broto menyebutkan 10 Cabor yang akan dimainkan adalah Atletik, Renang, Bulu tangkis, Basket, Voli, Silat, Sepak Takraw, Tenis Lapangan, Tenis Meja, satu cabang lagi belum diputuskan antara Taekwondo dan Dayung.
Sesmenpora juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah DKI Jakarta yang sudah mau menjadi tuan rumah Popnas.
"Seharusnya Popnas 2019 digelar di Papua. Namun Papua kemudian tidak sanggup, mereka kesulitan keuangan dan hanya fokus persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 saja," tutur Gatot S Dewa Broto.
Gatot s Dewa Broto juga tak lupa mengucapkan terimakasihnya kepada Pemprov DKI Jakarta yang bergerak cepat dan bersedia menyelamatkan Popnas 2019.
Dalam Popnas nanti anggaran diakui Gaot dikucurkan dari Kemenpora untuk menggelar 10 Cabor dengan biayanya sekitar Rp 36,8 Miliar.
"DKI Jakarta membantu penyediaan venue pertandingan yang tidak dikenakan biaya untuk digunakan pada Popnas 2019," jelas Gatot.
Pemerintah diakui Gatot merasa perlu menggelar Popnas 2019, karena selain daerah sudah melakukan persiapan. Ajang ini untuk pembinaan atlet muda.
"Ini ajang pembinaan, di kelompok usia ini Kita mampu bersaing di level internasional. Terbukti di Asean Schools Games kemarin di Semarang kita juara umum," kata Gatot.
Sementara itu, Sekretaris Dispora DKI Jakarta, Asep Saepudin yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan, pihaknya mendukung penuh niatan pemerintah pusat dalam rangka membina atlet muda Indonesia yang diharapkan bisa menggantikan senior-seniornya yang tidak berprestasi lagi.
"Kita dukung pemerintah pusat, demi pembinaan atlet muda Indonesia. Apalagi Gubernur kita sudah menyatakan dukungan. Kita bantu tidak hanya tempat atau venue pertandingan saja, namun termasuk isinya, orangnya. Apa yang jadi keputusan pusat dan Gubernur DKI kita ikut dukung," selorohnya.
Sedangkan pembicara lain, yakni Sekum KONI DKI, Djamran mengakui bahwa KONI DKI Jakarta mendukung gelaran Popnas 2019 di Jakarta.
"Ini agenda nasional yang sudah rutin, dan kita mampu bersaing di tingkat internasional untuk kategori ini. Apalagi daerah sudah lama melakukanpersiapan, jika batal mereka akan kecewa," tandasnya.