TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diperkuat sejumlah mantan pemain pelatnas, Tim Taufik Hidayat Arena Indonesia tidak terbendung untuk menjadi kampiun turnamen bulutangkis beregu kelompok master Foo Kok Keong International Cup 2019.
Di final, skuat tuan rumah mengatasi Foo Kok Keong Malaysia dengan 3-1.
Dalam laga pamungkas yang mentas di Taufik Hidayat Arena, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (15/9) sore, tidak mudah jalan TH Arena menuju podium juara. Perlu perjuangan keras untuk kampiun.
Akhirnya Bambang Supriyanto/Bobby Ertanto Kurniawan yang tampil di partai keempat menjadi penentu kemenangan usai menekuk tim tamu yang diperkuat pemain Indonesia, Simbarsono Sutanto/Wijarnarko Adi Mulya, 11-6, 11-7, 11-4.
"Walaupun di partai pertama kalah, sejak awal kami memang optimistis bisa menang dan juara. Semua pemain tampil bagus," kata manajer tim TH Arena, Tjin Tje Ming atau lebih akrab dipanggil Pak Aming ini.
Penyerahan medali emas, perak, perunggu, prize money, dan trofi juara kepada pemenang baru diserahkan dalam acara Closing Dinner Foo Kok Keong Cup 2019 yang semarak dan sangat menghibur di Hotel Margo Depok, Minggu malam. Trofi Foo Kok Keong Cup diterima Taufik Hidayat.
Keberhasilan TH Arena dalam kejuaraan yang diikuti 16 tim dari 10 negara Asia Pasifik ini pun memperpanjang dominasi tim-tim Indonesia.
Sejak penyelenggaraan kedua tahun 2013, Indonesia terus mendominasi, termasuk tim Musica Flypower yang berjaya di Hong Kong tahun 2018.
"Lawan memiliki pasukan yang lebih kuat. Kami hanya bisa mengimbangi di dua partai awal. Selebihnya lawan jauh lebih kuat. Selamat buat TH Arena yang menjadi juara," tutur Foo Kok Keong, manajer tim Foo Kok Keong sekaligus inisiator kejuaraan.
Perjuangan Keras
Untuk berjaya, pemain tuan rumah harus berjuang keras. Alven Yulianto/Widi Candra Kasih yang tampil pertama, bahkan kalah 8-11, 10-11, 7-11 dari Markis Kido/Mohammed.
Kedudukan pun berubah menjadi 1-1 ketika Marlev Mainaky/Dicky Susilo lewat pertarungan ketat dan mendebarkan berhasil menggusur pasangan mantan tim nasional Malaysia, James Chua/Ong Ewe Hock, 11-8, 8-11, 11-6, 7-11, 11-10.
Pasangan Tri Kusharjanto/Liliyana Natsir membawa TH Arena unggul 2-1. Tetap tampil menghibur, Trikus/Butet mengatasi Dato Lim/ Lita Nurlita dengan 11-5, 7-11, 11-2, 11-3. Akhirnya pasangan senior, Bambang/Bobby jadi penentu kemenangan TH Arena.
Peringkat ketiga diduduki Suanlum Ruammitr Thailand yang diperkuat Boonsak Ponsana setelah menang 3-0 atas Wanteg Indonesia. Untuk juara partai konsolasi akhirnya diduduki Kuala Lumpur United Malaysia yang di laga terakhir menang 3-1 atas Aussie Baddies Australia.
Sebelumnya TH Arena maju ke final usai mengalahkan unggulan pertama, Suanlum Ruammitr dengan 3-1. Sementara Foo Kok Keong menang 3-0 atas Wanteg Indonesia.
Berbeda dengan kejuaraan Piala Thomas, Uber, dan Sudirman, format Foo Kok Keong International Cup ini mempertandingkan empat partai ganda putra dan satu ganda putri dengan akumulasi umur kedua pemain. Tim juga diizinkan memakai pemain dari negara lain.
Menyangkut penyelenggaraan tahun depan, ajang ini dipastikan bakal digelar di Myanmar. "Tahun depan akan digelar di Myanmar," kata Taufik dalam sambutan acara Closing Dinner Foo Kok Keong Cup 2019.