Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi melakukan pertemuan dengan para pejabat dan staf Kemenpora di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2019).
Dalam pertemuan itu, Imam Nahrawi mengucapkan terima kasih kepada bawahannya yang telah membantunya selama lima tahun terakhirz.
Terutama saat penyelenggaraan Asian Games 2018 yang sukses dan mampu menjadi sejarah kabangkitan olahraga Indonesia.
“Yang saya hormati seluruh pejabat eselon 1, 2, 3, 4, seluruh staff. Keluarga besar kemenpora yang saya banggakan dan teman-teman wartawan,” Kata Menpora mengawali kata sambutannya.
“Alhamdulillah, puji syukur pada tuhan kita. Saya bersyukur dan bergembira, saya bergembira sekali bisa melihat wajah-wajah Bapak, Ibu sekalian. Sahabat saya semuanya,”
“Asian games, Asian Para Games. Ibu-Ibu, Bapak-Bapak sudah bekerja luar biasa. Yang sebelumnya pesimis menjadi optimis. Itu tidak akan pernah dilupakan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Imam melakukan hal ini lantaran dirinya telah ditetapkan tersangka oleh KPK terlait suap dana hibah KONI.
Dalam pertemuan tersebut, Imam juga menceritakan bahwa dirinya telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan pagi tadi, Imam menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
“Saya bertanggung jawab karena risiko sebagai Menteri karena Menteri harus bertanggung jawab. Cukup saya,” kata Menpora.
“Sembari menyampaikan terimakasih kepada beliau (Presiden Joko Widodo) yang memberikan kepercayaan sekaligus saya mohon maaf jika kerja saya dan kemenpora belum seperti yang beliau harapkan,”
“Tidak boleh saya sekali/kali menyalahakn anak buah. Saya mohon ijin pamit mengundurkan diri sebagai Menpora,” ujarnya.
Terakhir, Imam Nahrawi pun menyatakan pamit dan berharap akan ada penganggantinya yang lebih baik.
“Perhari ini saya mengundurkan diri dalam posisi saya sebagai Menpora. Semoga pengganti saya nanti lebih baik, bersih, lebih suci, dan lebih bisa menjaga perasaan,” pungkasnya.