TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rupanya polemik antara PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) belum berakhir.
Mengutip dari Kompas TV, ada empat poin kesepakatan yang diputuskan pada pertengahan September lalu.
Baca: Alumni PB Djarum Blak-blakan Soal Pembinaan Atlet, Disebut Beda dengan Lainnya: Kekeluargaan
Di antaranya adalah KPAI yang akan mencabut surat permintaan penghentian audisi PB Djarum dan pergantian nama audisi yang dilakukan menjadi "Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis" sekaligus tanpa menyertakan logo dan merek PB Djarum pada kaos dan tempat audisi.
Meski demikian, PB Djarum menyatakan tetap akan menggunakan logo PB Djarum.
PB Djarum Forever! Kata Yoppy Rosimin, Ketua Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum.
Tahun 2020 besar kemungkinan, audisi pencarian bakat atlet bulu tangkis, dihentikan total.
Tak ada lagi penjaringan yang meliputi seluruh pelosok Tanah Air oleh yayasan PB Djarum.
Menurut Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin, PB Djarum juga tidak akan mengubah nama klub.
Sebab, nama yang telah disandang sejak 1974 ini merupakan roh bagi setiap atlet yang menempa pelatihan disana.
Kepada jurnalis KompasTV Aiman Witjaksono yang berkunjung ke PB Djarum di Kota Kudus, ia pun menuturkan PB Djarum bukanlah PT Djarum yang identik dengan merek penjualan rokok.
"Landasan undang-undangnya jelas, PB Djarum merupakan klub olahraga bulu tangkis, bukan rokok," ujarnya.
Aiman berkeliling ke Komplesks Klub Raksasa Bulu Tangkis Indonesia, PB Djarum.
Aiman juga melihat lapangan bulu tangkis dengan standar internasional dan asrama atlet putra dan putri.
Dalam kesempatan ini juga, Aiman mewawancarai dua atlet muda berprestasi dari pelosok negeri yang didapat dari hasil audisi PB Djarum.
Lantas bagaimanakah jadinya jika audisi PB Djarum 2020 benar-benar dihentikan?
Baca: PB Djarum Telah Melakukan Eksploitasi Anak?
Akankah tak lagi terdengar, prestasi Bulu Tangkis yang kerap kali mengharumkan nama Bangsa Indonesia?
Saksikan program AIMAN dalam episode "Dianggap Iklan Rokok, Bulutangkis Berhenti Cari Bibit" yang akan tayang pada Senin 23 September 2019 pukul 20.00 WIB di KompasTV.
>