TRIBUNNEWS.COM, INCHEON - Gregoria Mariska Tunjung dan Jonatan Christie akhirnya juga harus terhenti di babak perempat final Korea Open 2019. Keduanya tak bisa melampaui lawan untuk melaju ke semifinal.
Kekalahan pertama dialami Gregoria. Ia akhirnya harus kembali gagal mengatasi Tai Tzu Ying (Taiwan) dan kalah 22-24, 20-22.
Gregoria sudah tiga kali berhadapan dan belum menang satu kali pun. Terakhir mereka berhadapan di Japan Open 2019.
Pada game pertama, sempat Gregoria membuka jalan dengan keunggulan 11-5. Meski Tai coba mendekat, Gregoria masih bisa mengatasinya dan merebut game poin 20-19.
Tai menyusul di poin berikutnya, namun Gregoria kembali membalas dengan 21-20. Sayang akhirnya, Gregoria tak bisa merebut poin kemenangan. Ia kalah 22-24.
Berangkat ke game berikutnya, Gregoria kembali dapat unggul 6-1 dari Tai. Sempat kembali tersusul, Gregoria akhirnya bisa menyentuh match point dengan 20-14.
Namun secara tak terduga Tai berhasil mengumpulkan poin demi poin dan membalikkan keadaan. Gregoria tak bisa bicara banyak. Ia terkunci dan kehilangan delapan poin secara berurutan. Gregoria pun terpaksa menerima kekalahannya 20-22 di game kedua.
“Di pertandingan hari ini saya berusaha mengurangi mati sendirinya. Pertemuan sebelumnya saya merasa masih banyak errornya. Dan kalau lawan pemain bagus pasti lebih susah ambil poinnya. Jadi saya coba buat tidak buru-buru,” ujar Gregoria.
“Game kedua lawan mulai poin 15 saya kaya mainnya jadi buru-buru. Pengen menjauhkan bola, tapi sayanya nggak siap nerima balikan dari lawan. Dia jadi kaya menebak bola saya aja, sama tinggal nungguin saya. Saya malah keikut pancingan-pancingan bola lawan. Sempat panik karena lawan udah poin 17, serangan saya nggak jebol dan banyak bola-bola saya yang sudah dicegatin sama dia,” jelasnya.
Kekalahan yang sama dialami Jonatan saat berhadapan dengan Wang Tzu Wei (Taiwan). Jonatan kalah rubber game dalam 63 menit dengan skor 10-21, 21-15, 13-21.
“Hasil ini tidak sesuai harapan saya. Karena target awal bisa ke semifinal untuk mempertahankan poin. Tapi ya nggak apa-apa, saya akan berusaha lagi di turnamen berikutnya untuk cari poin,” kata Jonatan.
“Dari pertemuan terakhir saya merasa Wang mengalami peningkatan. Kakinya lebih cepat dari biasanya. Di game pertama saya telat in ke permainan saya. Saya malah terbawa pola lawan yang enak buat dia. Bola-bola saya tinggal ditungguin saja,” ujar Jonatan lagi.