TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk organisasi olahraga berkuda, yakni Pordasi, bersiap-siap mencari bakal calon (balon) ketua umumnya untuk periode 2020-2024.
Namun, berbeda dengan PSSI yang juga segera menggelar Kongres Pemilihan untuk menetapkan Exco 2019-2024 dan kebanjiran pelamar, Pordasi justru sebaliknya.
Kandidat untuk ketua umum Pordasi tampaknya sepi peminat. Hal itu membuat Mohammad Chaidir Saddak kemungkinan besar akan kembali memperpanjang jabatannya sebagai ketua umum periode 2020-2024 melalui Kongres yang digelar Januari mendatang di Bandung, Jabar.
Eddy Saddak, sapaan akrab pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, Lembang, itu, sebelumnya sudah menjabat ketua umum periode 2011-2015 dan 2015-2019. Mantan ketua Pengprov Pordasi Jabar itu juga pernah menjadi wakil ketua umum.
Menurut keterangan Sekjen Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Wijaya Mithuna Noeradi, hingga saat ini memang belum terdengar adanya figur yang akan maju. Sementara, tim penjaringan sendiri memang belum lagi terbentuk.
"Ya, nanti kalau ada yang mau maju, tentunya bisa mendaftar ke tim penjaringan," ungkap Wijaya Mithuna Noeradi, yang saat ini juga menjadi anggota tim penjaringan untuk Kongres Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Tim penjaringan Munas Pordasi 2020 terdiri dari sembilan orang yang mewakili tujuh pengprov dan dua representasi dari PP Pordasi. Ketujuh wakil pengprov, dari DKI Jaya, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumbar dan Sulut.
Wijaya Mithuna Noeradi menerangkan, salah satu persyaratan untuk calon ketum PP Pordasi adalah pernah menjadi pengurus dalam koridor organisasi berkuda selama lima tahun.
Itu serupa dengan persyaratan untuk menjadi Exco PSSI, baik ketua umum, wakil ketua umum atau anggota Exco.