TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memahami adanya selisih anggaran keberangkatan Kontingen Indonesia pada SEA Games Filipina 2019.
Makanya, Sesmenpora Gatot Dewa Broto memerintahkan Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora bersama Komite Olimpiade Indonesia (KOI) segera membahas ulang kebutuhan anggaran keberangkatan Kontingen Indonesia dalam rapat koordinasi di lantai 3 Gedung PPIKON Kemenpora Jakarta, Selasa (22/10/2019).
"Kami paham dengan adanya selisih anggaran antara Kemenpora dengan KOI untuk keberangkatan kontingen Indonesia. Dan, kami juga sudah saling memahami. Intinya, saya perintahkan Deputi IV Kemenpora untuk membahas ulang anggaran kebutuhan Kontingen Indonesia itu. Paling tidak minggu ini harus clear untuk mempersempit jarak antara Rp 47 Miliar dengan Rp65 miliar," ungkap Gatot Dewa Broto yang didampingi Asisten Deputi Prestasi Olahraga, Ahmad Arsani dan Kabag Olahraga Prestasi, Yayan Rubaeni.
Dalam mendukung Kontingen Indonesia selama di Filipina, kata Gatot, pihaknya akan mengirim surat kepada Duta Besar RI untuk Filipina, Sinyo Harry Sarundajang sehubungan dengan rencana pembentukan Gugus Tugas.
"Kita akan mengirimkan surat formal untuk membentuk Gugus Tugas mengingat lokasi pertandingan digelar di empat tempat seperti di Subic, Clark, Luzon, dan Metro Manila,
Sebelumnya, Kemenpora menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp47 miliar untuk keberangkatan Kontingen Indonesia berkekuatan 800 atlet dan offisial pada era KOI yang dipimpin Erick Thohir. Namun, angka itu berubah menjadi Rp64 miliar setelah dihitung ulang pihak KOI pimpinan Raja Sapta Oktohari.
"Ya, angka Rp47 miliar itu memang untuk alokasi bagi Kontingen Indonesia yang berkekuatan 800 atlet dan offisial. Tetapi, jumlah Kontingen Indonesia saat ini tercatat 1.276 atlet dan offisial yang membutuhkan anggaran Rp64 miliar," kata Sekjen KOI, Ferry J Kono.
"Saya sangat berterima kasih kepada pak Gatot Dewa Broto yang telah menginstruksikan Deputi IV Kemenpora bersama KOI untuk melakukan penghitungan ulang kebutuhan anggaran Kontingen Indonesia. Dengan kata lain, kita bertemu untuk mencari titik temu antara angggaran yang disiapkan Kemenpora seberar Rp47 Miliar dengan usulan kita sebesar Rp 64 Miliar," tambahnya.
Untuk mendukung Kontingen Indonesia, kata Ferry J Kono, KOI tidak hanya mengandalkan anggaran Kemenpora. Tetapi, KOI akan berusaha untuk merangkul sponsor.
"Sampai saat ini memang sudah ada sponsor yang mau memberikan dukungan tetapi jumlahnya masih sedikit. Dan, KOI yang bekerja sama dengan TIm Indonesia juga akan berusaha untuk mencari sponsor lainnya," jelasnya.
Chef de Mission Kontingen Indonesia, Harry Warga Negara menambahkan, bertambahnya jumlah Kontingen Indonesia itu berkaitan dengan adanya penambahan jumlah cabang olahraga (cabor) dari 45 cabor menjadi 49 cabor.
"Memang kita lebih mengutamakan untuk memberangkatkan cabor yang berpeluang meraih medali. Tetapi, kita harus ada pertimbangan non teknis. Contohnya, cabang sepakbola putri. Selaku tuan rumah Piala AFC U 16/2019 kan tidak enak jika tidak menerjunkan tim sepakbola wanita di SEA Games Filipina 2019," jelasnya.