TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI), Trimedya Panjaitan mengapresiasi keseruan dari babak prakualifikasi gulat PON XX/2020 yang diselenggarakan 1-5 November 2019 di GOR Otista Jakarta Timur.
Trimedya Panjaitan memahami antusiasme tinggi dari seluruh peserta, yang merupakan pegulat-pegulat terbaik dari seluruh Pengprov PGSI.
Ajang ini menjadi penentu untuk memastikan siapa yang berhak tampil guna memperebutkan medali yang sesungguhnya dan gengsi daerah di PON XX tahun 2020 di Papua.
Trimedya Panjaitan yakin seluruh atletnya akan bertanding dengan semangat tinggi untuk dapat lolos ke Papua.
Kendati demikian, Trimedya Panjaitan meminta mereka untuk menjunjung tinggi sportivitas dan fair play. Dia kemudian mengurai filosofi dari gulat, yakni ksatria di dalam dan di luar matras.
"Itu yang senantiasa harus ditonjolkan," katanya, Selasa (29/10/2019).
Trimedya Panjaitan juga mengharapkan seluruh perangkat pertandingan dapat menjalankan tugasnya secara baik dan benar.
"Wasit harus fair, melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya," ujar Trimedya.
Babak prakualifikasi gulat PON 2019 ini diikuti 24 Pengprov PGSI dengan lebih dari 200 pegulat. Mereka akan bertanding di 18 kelas, terdiri dari 12 kelas untuk putra dan enam kelas putri.
Lima daerah memastikan menampilkan pegulatnya di 18 kelas yang dipertandingkan, yakni tuan rumah DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Kalsel dan Kaltim.
"Beberapa daerah sudah tiba di Jakarta mulai Rabu besok. Persiapan terus dilakukan, dan seperti diharapkan ketua umum, event ini harus berlangsung lancar dan sukses. Untuk itu tentunya kami juga mengharapkan kerja sama dan dukungan dari seluruh peserta," ungkap Ketua Pengprov PGSI DKI Jakarta yang juga ketua panitia pelaksana Pra PON, Steven Setiabudi Musa.
Di antara peserta yang tiba Rabu besok adalah Kaltim. Salah satu sentra kekuatan gulat nasional ini menyertakan 28 pegulat dengan delapan ofisial.
Namun, dari 28 pegulat memang hanya 18 yang bertanding, masing-masing di enam kelas gaya bebas putra, enam kelas gaya grego putra dan enam kelas gaya bebas putri.
"Sepuluh pegulat lainnya hanya menjadi sparring-partner," kata Buyamin, pelatih kepala tim gulat Kaltim.