Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) melakukan pertemuan dengan pimpinan KONI Pusat di Gedung KONI Pusat, Jakarta, pada Rabu (13/11/2019).
Jajaran PRSI diterima Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman dan Sekretaris Jenderal, Ade Lukman.
Dalam pertemuan tersebut, PRSI dan KONI membahas mengenai perkembangan persiapan SEA Games 2019 di Filipina dan PON 2020 di Papua.
Usai pertemuan, Marciano meminta kepada PRSI untuk konsisten membina atlet agar bisa berpretasi di ajang internasional. Selain itu, ia juga menginginkan agar PRSI bisa mencetak atlet yang mampu mendulang medali lebih dari satu ketika tampil di ajang multi event.
“Sore ini, saya menerima kunjungan ketua umum PRSI, kami sharing tentang bagaimana peningkatan pembinaan prestasi di olahraga khususnya akuatik. Beliau menceritakan soal prestasi atlet-atlet yang di bawah binaan PRSI,” kata Marciano.
“Saya selaku ketua umum KONI Pusat dan Sekjen memberikan masukan supaya ke depannya akuatik benar-benar menjadi cabang olahraga yang bisa menyumbangkan banyak medali emas kepada Indonesia pada setiap multi event atau single event di luar negeri,” tambah dia.
Lebih lanjut, Marciano menjelaskan, secara spesifik apa yang diinginkan KONI terhadap PRSI. Menurutnya, PRSI harus melakukan sejumlah upaya agar bisa mencetak perenang yang sanggup meraih medali di lebih dari satu nomor.
Sebab, akuatik merupakan cabang olahraga yang paling banyak medalinya pada setiap gelaran multi event.
“PRSI harus membina atlet-atletnya sedini mungkin melalui satu pola latihan yang tertata dengan baik. Belajar dari pengalaman-pengalaman atlet kita terdahulu maupun atlet-atlet dari negara tetangga,” ujarnya.
“Jadi, kalau bisa PRSI itu mencetak satu atlet yang bisa dapat 9 emas atau 12 emas. Seandainya Indonesia punya atlet seperti itu Indonesia pasti akan berada di peringkat tertinggi,” pungkas Marciano.