Sedangkan pasangan Choi/Seo melaju ke final setelah mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe asal Jepang dengan poin 21-17,21-19.
Dari nomor tunggal putra, Ginting akan melawan Lee Cheuk Yiu, pebulutangkis tuan rumah.
Ginting lolos setelah mengkandaskan rekan senegaranya, Jonathan Christie di semifinal dengan skor akhir 20-22, 21-13, 18-21 bagi kemenangan Ginting.
Pasca pertandingan, Jonathan mengakui Ginting bermain lebih menyerang di akhir permainan.
"Di akhir permainan, Anthony (Ginting) memang lebih berani, saya sudah mengeluarkan yang terbaik. Saya harus banyak belajar lagi, tadi salah di keputusan terakhir."
"Pemain top 10 itu kalau ketemu, faktor menangnya juga tergantung keberanian di lapangan, tadi saya akui memang Anthony lebih berani," ungkap pemain yang biasa disapa Jojo ini.
Sedangkan bagi Ginting, ia mengakui mengambil inisiatif menyerang di akhir pertandingan yang baginya merupakan kunci kemenangannya.
"Saya selalu berpikir walaupun skornya ketat, fokus jangan sampai hilang. Kunci kemenangan saya itu setelah interval game ketiga, saya coba terapkan kontrol balik serang. Memang lebih agresif mainnya."
"Dari cara main memang berubah. Di awal permainan kan saya mengikuti mainnya Jojo, memang kami sama-sama nggak bisa mematikan. Pada game ketiga saya lebih nekad menyerang. Hasilnya tembus atau tidak yang penting berani dulu di akhir-akhir game itu," ungkap Anthony.
Sedangkan Lawan Ginting di final, Lee Cheuk Yiu lolos ke final setelah memenangkan laga sengit melawan Kidambi Srikanth dari India dengan skor 21-9, 25-23.
Ini adalah pertemuan keduanya setelah pada ajang yang samam pada tahun 2015 di babak 32 besar, Ginting mampu memenangkan pertandingan.
Ketika itu mereka berdua bermain hingga rubber game dan berakhir bagi kemenangan Ginting dengan poin, 21-19, 11-21, 21-12.
Ginting mengatakan masih belum memikirkan pertandingan esok dan fokus memulihkan tenaga.
"Saat ini saya tidak mau memikirkan pertandingan besok, tapi fokus dulu ke recovery karena hari ini harus bertanding cukup panjang."