TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Piala Presiden Basket 2019 benar-benar menggebrak.
Ada beberapa rekor yang dicapai dalam Piala yang diselenggarakan di GOR Sritex Arena, Solo, ini.
Selain memecahkan rekor dengan total hadiah terbesar sepanjang piala basket di Indonesia digelar, Piala Presiden Basket juga memecahkan rekor dalam hal siaran di televisi.
Berdasarkan data NetTV, share televisi saat pembukaan mencapai 1,1 persen.
Share televisi merupakan persentase jumlah pemirsa pada ukuran satuan waktu tertentu pada suatu channel tertentu terhadap total pemirsa di semua channel.
"Biasanya dalam turnamen maupun kompetisi selama ini, total share itu rata-rata antara 0,6 sampai 0,8 persen. Pernah ada satu pertandingan 1 persen. Tapi Piala Presiden memecahkan rekor 1,1 persen," kata Ketua OC Piala Presiden Basket 2019, Cahyadi Wanda, saat diwawancara di GOR Sritex, Solo, Jawa Tengah, Minggu (24/11/2019).
Ketua SC Piala Presiden 2019 Maruarar Sirait berterimakasih pada OC atas capaian ini.
Maruarar pun berterimakasih atas peran media sehingga basket kian dikenal di masyarakat.
"Untuk majukan Basket harus ada ekosistem yang dibangun. Klub, manajer, pelatih, pemain, sponsor. Juga supporter dan media," ungkap Maruarar.
Saat ditanya soal fotonya bersama dengan Presiden Joko Widodo di Istana beberapa hari lalu, Maruarar mengatakan bahwa ia sudah melaporkan penyelenggaran Piala Presiden ini.
"Indonesia beruntung punya Presiden Joko Widodo yang begitu perhatian pada kemajuan olahraga Indonesia, termasik bolabasket," kata Ara, demikian ia disapa.
Indonesia juga, sambung Ara, beruntung punya Erick Thohir yang begitu pehatian pada Basket.
Bahkan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), ini resmi dipercaya kembali menjadi anggota Central Board Federasi Bola Basket Internasional FIBA tahun 2019-2023.
"Boleh dikatakan Pak Erick ini Bapak Basket Indonesia," ungkap Ara.
Dalam hal Jokowi, sambung Maruarar, Presiden mau membangun dunia olahraga sebagai industri.
Karena itu turnamen ini tidak menggunakan uang negara satu persen pun. Sebab itu pula, menjaga kepercayaan dari publik dan sponsor pun menjadi sangat penting.
"Maka tak boleh juga ada pengaturan skor dan harus Sama-sama menjaga sportifitas," ungkap Ara.
Sementara tokoh milenial Gibran Rakabuming Raka yang dalam final ini hadir atas undangan Menpora dan Ketua SC, merasa sangat senang dengan antusiasme anak-anak muda terhadap basket.
"Antusiasme anak muda sangat tinggi. Artinya masyarakat juga meminati basket," kata Gibran atas kehadiran ribuan penonton.
Gibran pun berharap agar olahraga basket ini semakin maju di kemudian hari. Ia sendiri datang dengan disambut ribuan penonton dan ratusan orang langsung minta selfie.
"Di Solo sendiri ternyata peminatnya banyak," ungkap Gibran, yang menjadi magnet.