TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Empat manajer klub Piala Presiden Basket 2019 sangat happy sebab hadiah yang dijanjikan hari Rabu atau tiga hari setelah penutupan di hari Minggu ternyata dibayar lebih cepat.
Hari ini, Selasa (26/11/2019), sejak siang ternyata hadiah sudah ditransfer oleh panitia kepada empat klub.
Keempat klub itu adalah Satria Muda Pertamina (juara pertama) dengan hadiah Rp 150 juta, Amartha Hangtuah (juara kedua) dengan hadiah Rp 100 juta, Pelita Jaya Jakarta (juara ketiga) dengan hadiah Rp 75 juta, dan Satya Wacana Salatiga (juara keempat) dengan hadiah Rp 50 juta.
Direktur Satria Muda Pertamina, Riska Natalia, sangat senang dengan hadiah yang sudah diterima. Bahkan hadiah diterima lebih cepat.
"Panitia janji hari Rabu, Selasa siang sudah kami terima," kata Riska saat dihubungi beberapa saat lalu.
Baca: Anak Buah Surya Paloh Bocorkan Pertamina Beli Minyak dari Makelar, Harap Ahok BTP Bisa Atasi Mafia
Baca: Disebut Menpora Luar Biasa, Piala Presiden Basket Pun Dipuji Sponsor
Riska menilai komitmen panitia OC dengan arahan Maruarar Sirait sangat komitmen dengan penyelenggaran Piala Presiden ini.
Demikian pula koordonasi antar-panitia dan klub juga berjalan sangat baik.
"Piala Presiden ini benar-benar berjalan dengan sangat profesional," kata Riska sambil berharap agar Piala Presiden ini diadakan setiap tahun.
Hal yang sama disampaikan Manajer Amartha Hangtuah, Ferry Jupri.
Ia menilai Piala Presiden 2019 benar-benar dijalankan secara profesional. Panitia pun benar-benar komitmen membuat turnamen yang transparan, terbuka dan fair.
"Ini turnamen yang sangat mantap. Hadiah sudah kami terima siang tadi. Saya salut dengan Ketua SC Pak Ara yang mengarahkan turnamen ini dengan profesional," ungkap Ferry.
Ferry juga menilai bahwa turnamen seperti ini harus diadakan setiap tahun. Lebih-lebih turnamen ini menjadi ajang bagi pemain lokal untuk kian menambah jam terbang.
Dihubungi terpisah, Manajer Pelita Jaya, Nugroho Budi Cahyono, juga menyampaikan hal serupa. Ia begitu surprise sebab hadiah diterima lebih cepat dari yang dijanjikan.
"Ini benar-benar lebih cepat lebih baik," kata Budi.
Menurut Budi, hal ini menjadi sejarah dalam dunia olahraga basket di Indonesia. Karena itu ia berharap agar turnamen ini bisa terus dijalankan.
"Bagi kami, Piala Presiden ini merupakan event yang bergensi," ungkap Budi.
Lebih-lebih, sambung Budi, Piala Presiden ini menjadi ajang pembuktian bagi pemain lokal. Sebab tidak pemain produk naturalisasi.
Demikian juga dikatakan Zaki Iskandar yang merupakan Manajer Satya Wacana Salatiga.
Ia sangat mengapresiasi penyelenggaraan turnamen ini. Piala Presiden Basket benar-benar berjalan dengan transparan dan terbuka.
"Hadiah saya terima siang tadi. Ini sangat bagus sekali. Ini juga bukti perhatian Pak Jokowi. Kami sangat senang," ungkap Zaki.
Ia menilai dengan turnamen seperti ini maka para atlet muda akan semakin termotivasi.