TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - 18 atlet berhasil menyisihkan 4.118 atlet untuk menjadi skuad baru Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum yang bermarkas di Kudus, Jawa Tengah.
Para atlet dari dua kelompok usia yakni U-11 dan U-13 baik putra dan putri ini berhasil mendapatkan Beasiswa Bulutangkis melalui Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019.
Pengumuman dilakukan pada Sabtu (30/11) pagi di GOR Djarum, Jati, Kudus, setelah atlet-atlet belia tersebut merampungkan proses karantina selama satu pekan di asrama PB Djarum.
Berikut para peraih Beasiswa Bulutangkis 2019: (Kelompok Usia, Nama, Kabupaten/Kota Asal, dan Provinsi):
U-11 Putri - Hasna Yusria Qanita (Kabupaten Ngawi - Jawa Timur)
U-11 Putri - Jesslyn Carrisia (Kabupaten Pati - Jawa Tengah)
U-11 Putri - Tanaya Ramadhani Putri Budiyanti (Kota Surakarta - Jawa Tengah)
U-11 Putri - Bunga Kirana Larasati (Kabupaten Wonosobo - Jawa Tengah)
U-11 Putri - Nur Hafidzah Afifah (Kabupaten Kotawaringin Timur - Kalimantan Tengah)
U-11 Putra - Fransiskus Valentinus Siallagian (Kabupaten Tuban - Jawa Timur)
U-11 Putra - Moch Fahri Wildani Putra Sudrajat (Kabupaten Subang - Jawa Barat)
U-11 Putra - Rauf Pranedya Krisda (Kota Pekanbaru - Riau)
U-11 Putra - Tegar Alfarisi Jalu Pamungkas (Kabupaten Sukoharjo - Jawa Tengah)
U-11 Putra - Zikri Annail Praditiya (Kabupaten Banyumas - Jawa Tengah)
U-11 Putra - Alif Akbar M (Kota Bekasi - Jawa Barat)
U-11 Putra - Azaka Alifa Yudhistira (Kabupaten Sukoharjo - Jawa Tengah)
U-13 Putri - Azifa Ploy Stacy (Kabupaten Klaten - Jawa Tengah)
U-13 Putri - Dian Ramadhani Mukti (Kabupaten Aceh Barat - Aceh)
U-13 Putri - Laudya Clarissa Ramadhani (Kabupaten Semarang - Jawa Tengah)
U-13 Putra - Muhammad Raihan Nur Alamsyah (Kota Bekasi - Jawa Barat)
U-13 Putra - Tatag Prayoga Herlambang (Kabupaten Sleman - Daerah Istimewa Yogyakarta)
U-13 Putra - Yarits Al Kaaf Rengganingtyas (Kabupaten Grobogan - Jawa Tengah)
Dian Ramadhani Mukti, satu dari dua atlet belia asal Meulaboh, Aceh Barat, yang masuk karantina PB Djarum, berhasil meraih Beasiswa Bulutangkis pada tahun ini. Atlet U-13 Putri ini mendapatkan Super Tiket Audisi Umum di Surabaya.
Sekitar sebulan Dian memilih kembali berlatih di Lumajang, Jawa Timur, jelang menghadapi Final Audisi Umum di Kudus.
"Orangtua saya kembali ke Aceh selama saya berlatih di Lumajang. Lalu ayah kembali lagi ke Kudus untuk menonton saya di Final Audisi. Alhamdulillah, saya memberikan kabar baik ke orangtua di Aceh, bahwa saya berhasil menjadi atlet PB Djarum pada hari ini," kata Dian.
Seiring dengan terpilihnya para peraih Beasiswa Bulutangkis 2019, Yoppy mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung berjalannya rangkaian Audisi Umum 2019.
Yoppy juga menegaskan bahwa di masa-masa mendatang Djarum Foundation dan PB Djarum tetap berkomitmen melakukan regenerasi guna menghasilkan pahlawan baru bagi Indonesia di kancah bulutangkis.
“Komitmen kami untuk terus melahirkan juara tidak pernah berubah. Kami akan tetap mencari bibit-bibit baru dari seluruh pelosok Indonesia dengan format yang lebih baik lagi,” tutur Yoppy.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation yang juga Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin mengucapkan selamat atas perjuangan para atlet muda sehingga berhasil menjadi keluarga besar PB Djarum. Yoppy juga menuturkan, bergabungnya para pebulutangkis muda tersebut merupakan titik mula perjalanan menapaki tangga juara bersama klub asal Kudus, Jawa Tengah ini.
“Penyelenggaraan Audisi Umum semata-mata ditujukan untuk menjaga mata rantai prestasi Indonesia di kancah bulutangkis dunia. Hari ini, kami memiliki anggota keluarga baru yang akan kami asah kemampuannya dengan satu harapan tinggi yakni menjadi sosok juara dunia baru bagi Indonesia di masa mendatang,” ungkap Yoppy Rosimin.
Perjuangan 18 atlet muda untuk bergabung dengan PB Djarum melalui jalur Audisi Umum tidaklah mudah. Di tahap awal, mereka harus berjuang meraih Super Tiket dari rangkaian Audisi Umum 2019 yang diselengarakan di lima kota yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus.
Selain bersaing ketat dengan peserta lainnya, kemampuan para atlet belia juga dipantau langsung oleh Tim Pencari Bakat yang berisikan legenda bulutangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum.
“Alasan Audisi Umum diadakan di berbagai kota di Indonesia untuk memudahkan para orangtua baik dari segi biaya maupun waktu sehingga anak-anaknya tetap bisa mengikuti proses seleksi yang kami lakukan,” Yoppy menjelaskan.
Pada pelaksanaan Audisi Umum 2019 di lima kota tersebut, tercatat 4.118 peserta yang berasal dari Meulaboh, Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam hingga Kota Merauke, Papua, bersaing memperebutkan Super Tiket. Hasilnya, terpilihlah 133 atlet muda yang melaju ke tahap Final Audisi Umum yang diselenggarakan selama tiga hari yakni Rabu (20/11) hingga Jumat (22/11) di GOR Djarum, Jati, Kudus. Di fase ini, ratusan peserta harus melewati empat tahap eliminasi.
Final Audisi Umum 2019 membuahkan 55 atlet muda yang berhasil melaju ke babak selanjutnya yakni Tahap Karantina. Di fase krusial ini, para atlet muda diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum di kawasan Jati maupun Kaliputu.
Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengatakan Tahap Karantina juga menjadi kesempatan bagi pelatih PB Djarum untuk melakukan observasi kepada para peserta baik dari sisi skill, fisik dan daya juang.
“Dari evaluasi di Tahap Karantina inilah pelatih PB Djarum memutuskan siapa saja yang layak menerima Beasiswa Bulutangkis tahun ini. Kami berharap, adik-adik yang baru saja bergabung tidak berpuas diri setelah masuk PB Djarum, karena sesungguhnya perjalanan menjadi juara baru saja dimulai. Kami akan melakukan pembinaan seefektif mungkin menuju jenjang juara,” papar pelatih yang telah belasan tahun melatih di klub bulutangkis asal Kota Kudus ini.