TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh nasional yang juga pecinta olahraga Maruarar Sirait menjamu tim nasional basket putra dan putri yang akan berlaga dalam SEA Games 2019 di Filipina.
Untuk tim putra, para atlet menghadiri jamuan makan siang di rumah makan milik Maruarar di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (1/12/2019).
Hadir lengkap Andakara Prastawa Dhyaksa, Hardianus Lakudu, Reggie Mononimbar, Abraham Damar, Avan Seputra, Mei Joni, Kaleb Ramot Gemilang, Laurentius Oei, Vincent Kosasih, Juan Laurent Kokodiputra, Kevin Yonas Argadiba Sitorus dan Hardian Wicaksono
Dari timnas basket putra hadir juga pelatih Timnas Putra Rojka Toroman dan Manajer Timnas Basket Putra Maulana Fareza Tamrella,
Sementara untuk Timnas Basket Putri diwakili manajer tim nasionalnya, Christopher Tanuwidjaja.
Acara jamuan ini dipenuhi dengan suasana nasionalisme dan semangat kebangsaan.
Misalnya menyanyikan lagu Garuda Pancasila secara bersama-sama yang dipandu Splus Band.
Dalam sambutannya, Abraham Damar Grahita, yang mewakili semua atlet, mengatakan bahwa ia sangat berterimakasih dengan perhatian dan motivasi Maruarar sebelum berangkat.
Ia menilai Maruarar yang menyelenggarakan Piala Presiden Basket benar-benar mau menjadikam basket sebagai industri.
Sehingga olahraha basket bukan hanya diminati secara lebih masif namun juga bisa lebih berpretasi.
"Semoga semakin banyak yang suka basket hingga basket kian meningkat," ungkap Abraham.
Hal senada disampaikan Manajer Timnas Basket Putri Cristhoper. Bagi dia, event yang digelar Maruarar ini bukan masalah satu atau dua orang namun juga melambangkan persatuan dan semangat yang sama.
"Kita akan buat Merah Putih berkibar di dunia internasional," ungkap Cristhoper.
Manajer Timnas Basket putra, Maulana Fareza Tamrella, juga mengucapkan hal senada. Ia berterimakasih pada Maruarar yang mau terjun membantu olahraga basket.
Pelatih Timnas Basket Putra, Rajko Toroman, juga mengapresiasi acara yang digelar ini. Soal kemenangan, ia mengakui bahwa harus berhadapan dengan lawan tangguh Thailand di grup B.
"Secara umum kita juga menghadapi Filipina yang kuat. Tapi kita optomis," ungkap Toro, demokin ia disapa.
Maruarar sendiri, dengan rendah hati, mengatakan bahwa apa yang ia lakukan hanyalah pengamalan pada Pancasila sebagai ideologi bangsa. Dalam Pancasila itu ada nilai intisarinya yaitu gotong-royong.
"Ini hanya hal kecil yang saya lakukan di antara kontribusi besar yang sudah dilakukan para manajer. Juga bagian kecil dari apa yang sudah dilakukan Pak Erick Thohir di dunia basket," demikian Ara.
Di ujung acara, Maruarar memberikan motivasi dan semangat kepada atlet. Ia mengajak semuanya berdiri dan menyanyikan lagu Garuda Pancasila sebanyak dua kali.