TRIBUNNEWS.COM - Pasangan Ganda Putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gidoen/Kevin Sanjaya Sukamuljo pastikan lolos ke semifinal BWF World Tour Finals 2019, Jumat (13/12/2019).
Pertandingan ketiga ini menentukan lolos tidaknya pasangan Marcus/Kevin ke semifinal setelah kalah di laga kedua kemarin.
Melawan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda, Minions menang dua game langsung, 21-16, 21-17.
Dengan ini Minions lolos ke semifinal setelah finish di posisi runner up di bawah pasangan Jepang lainnya, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Lolosnya Minions ke semifinal melengkapi tiga wakil Indonesia yang sudah terlebih dahulu pastikan langkahnya ke babak empat besar.
Dari nomor yang sama dengan minions, pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sudah dipastikan lolos meskipun pada pertandingan hari ini kalah dari pasangan Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin.
The Daddies dikalahkan dua game langsung, 21-18, 21-18.
Dengan hasil ini, Ahsan/Hendra lolos sebagai runner up grup di bawah Lee/Wang.
Pasca pertandingan, Hendra/Ahsan mengakui lawannya sulit untuk dikalahkan dan langsung fokus ke laga semifinal.
“Lawan memang nggak mudah untuk dikalahkan hari ini. Sekarang intinya, untuk besok mau nggak mau kami harus siap lagi dari hari ini."
"Untuk sementara yang penting kami lolos dulu ke semifinal. Setelah ini kami pikiran strategi yang baik untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Hendra dilansir badmintonindonesia.org.
Sedangkan Ahsan mengakui performanya kurang maksimal akibat ada sedikit nyeri di lengan kanannya.
“Saya ada sedikit nyeri di lengan kanan, jadi memang hari ini saya pribadi agak kurang maksimal mainnya."
"Tapi memang harus diakui juga lawan hari ini tidak mudah untuk dikalahkan."
"Sebetulnya kami sudah menerapkan pola main sendiri dari awal, tapi memang lawan nggak mudah. Mereka main bagus hari ini,” ungkap Ahsan.
Wakil Indonesia yang lolos lainnya adalag dari nomor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting.
Lolosnya Ginting setelah di pertandingan ketiga dirinya menang atas wakil Denmark Viktor Axelsen yang mengundurkan diri ketika game pertama baru berjalan dengan poin 13-6 untuk keunggulan Ginting.
Axelsen mengundurkan diri setelah mengalami cedera hamstring di bagian kanannya.
Bagi Ginting, ini merupakan rezeki baginya, karena kondisi seperti ini sulit diprediksi.
“Ya mungkin ini rezeki saya. Karena kondisi seperti ini nggak bisa diprediksi, kapanpun bisa terjadi,” ujar Ginting.
Dengan hasil ini Ginting menjadi pemuncak grup karena dilansir dari badmintonindonesia.org, dalam kasus ini, seluruh poin yang berkaitan dengan Axelsen otomatis dihapus.
Maka Ginting, Chen Long dan Chou Tien Chen ada di posisi yang sama karena masing-masing punya satu kemenangan dan satu kekalahan.
Bila mengacu pada regulasi tersebut, maka Ginting otomatis berada di puncak klasemen Grup B karena punya jumlah perbedaan game lebih banyak, yakni +1 setelah bermain rubber dengan Chou Tien Chen di laga pertama.
Sementara perbedaan game Chen Long tercatat nihil karena kalah straight game dari Anthony dan menang dua game langsung atas Chou.
Dengan lolos sebagai pemuncak grup Ginting merasa senang setelah di grup yang ia huni berisi rival-rival yang berat.
“Pastinya saya bersyukur bisa masuk ke babak selanjutnya. Saya juga nggak menyangka akan seperti ini. Apalagi saya sempat kalah dulu di pertandingan awal."
"Dan bisa dibilang Grup saya ini kan berat-berat pemainnya. Untungnya kemarin saya bisa menang straight game dari Chen Long dan dapat satu game waktu melawan Chou," ungkap Ginting.
Sedangkan untuk laga semifinal, dirinya hanya ingin mencoba menikmati pertandingan dan permainannya sambil menentukan strategi yang pas untuk digunakan.
“Untuk pertandingan selanjutnya, saya mau coba berpikir seperti kemarin saja sih, cuma mau mikirin gimana caranya buat nikmatin permainan sama ngelakuin yang terbaik saja di lapangan."
"Dan pastinya sambil menentukan strategi apa yang mau saya pakai di lapangan dan fokus untuk main yang bagus saja,” terang Ginting.
Kesuksesan Ginting tidak diikuti kopatriotnya, Jonathan Christie yang di pertandingan ketiga dikalahkan wakil Jepang, Kento Momota dengan dua game langsung, 21-12, 21-17.
Selain itu, wakil Indonesia di nomor ganda campuran juga gagal meloloskan satupun dari dua pasangan yang melaju ke BWF World Tour Finlas 2019 ini.
Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal lolos setelah di pertandingan ketiga gagal meraih kemenangan atas lawan lawannya.
Hafiz/Gloria di taklukkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dari jepang dengan dua game langsmung 21-14, 21-12.
Sedangkan Praveen/Melati harus mngakui keunggulan wakli China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan tiga game, 21-8, 15-21, 22-20.
Selain itu, pasangan ganda putri satu-satunya Indonesia di ajang ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu gagal total setelah tidak mampu membukukan satupun kemenangan di fase grup.
Terakhir Greysia/Apriyani dikalahkan wakil China Du Yue/Li Yin Hui 21-12, 17-21, 21-11.
Hasil Wakil Indonesia di Ajang BWF World Tour Finals 2019, Jumat (13/12/2019):
MD: Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan), 18-21 dan 18-21
XD: Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja vs Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) - 14-21 dan 12-21
XD: Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) -
WD: Greysia Polii/Apriyani Rahayu vs Du Yue/Li Yinhui (China) - 12-21, 21-17, 11-21
MS: Anthony Sinisuka Ginting vs Viktor Axelsen (Denmark) - 13-6*
MS: Jonatan Christie vs Kento Momota (Jepang) - 12-21, 17-21
MD: Marcus Gideon/Kevin Sanjaya vs Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) - 21-16, 21-17
Keterangan:
- MS: men singles [tunggal putra]
- WS: woman singles [tunggal putri]
- MD: Men doubles [ganda putra]
- WD: Woman doubles [ganda putri]
- XD: mixed doubles [ganda campuran]
Keterangan: *) Jadwal dapat berubah sewaktu-sewaktu