Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar bahagia datang dari olahraga Pencak Silat. Seni bela diri asli Indonesia itu baru saja diakui The Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda di Bogota, Kolombia, Kamis (12/12/2019).
Kabar itu pun sampai ke telinga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Menpora yang mendengar kabar tersebut mengaku bangga dengan putusan UNESCO, dan siap menjaga pencak silat dari klaiman Malaysia.
“Sebelumnya kan ada yang mengklaim bahwa pencak silat itu punya mereka, tapi sekarang kan sudah resmi menjadi warisan budaya milik masyarakat Indonesia. Saya kira kita jadi sangat bangga, sangat senang dan bersyukur karena UNESCO telah memasukkan cabor pencak silat sebagai warisan budaya kita,” kata Menpora.
Setelah diakui sebagai warisan budaya, Menpora akan mengusahakan pencak silat untuk bisa dipertandingkan di Olimpiade.
“Tahap berikutnya yakni kita akan terus memperjuangkan pencak silat sebagai cabang olahraga atau nomor yang bisa di pertandingkan di kancah dunia dan olimpiade,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Pesilat Indonesia yang sukses meraih medali emas Asian Games 2018, Hanifan Yudani Kusumah. Hanifan kini terus berusaha memperkenalkan pencak silat ke negara-negara lain.
Pasalnya untuk diperlombakan di Olimpiade ada persyaratan suatu cabang olahraga harus bersifat universal atau negara-negara lain mempunyai induk organisasi laiknya PB IPSI di Indonesia.
“Kita merasa bangga. Kita juga berharap agar olahraga asli Indonesia ini bisa dipertandingkan di Olimpiade, dengan adanya pengakuan ini jadi negara-negara lain bisa buat organisasinya yang jadi syaratnya ikut di olimpiade,”
“Saya berharap pemerintah lebih fokus membawa pencak silat sebagai kebanggaan Indonesia. Seperti Korea, China dan Jepang yang punya seni bela diri sendiri dan menjadi kebanggaan. Jadi lebih diprioritaskan,” jelasnya.