Menurutnya, tidak ada perbedaan yang signifikan dari permainan Chen Long hari ini dan pertemuan sebelumnya.
“Secara keseluruhan hampir sama permainannya di pertandingan hari ini dan sebelumnya. Mungkin kalau strategi mainnya dia hari ini sedikit berbeda dengan kemarin.
Hari ini dia mainnya lebih banyak nurunin bola, jadi otomatis saya harus angkat bola. Tapi bersyukurnya, saya bisa menghindari itu, dan tetap bisa mengatur tempo permainan,” jelasnya.
Lalu wakil Indonesia yang lolos final datang dari nomor ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang mampu menundukkan Lee Yang/Wang Chi-Lin dari Taiwan dua game langsung 21-14, 21-19.
Di Final, seperti ginting, Ahsan/Hedra juga akan bertemu wakil dari Jepang.
Lawannya kali ini adalah Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Pasangan Endo/Yuta melenggang ke final setelah mengalahkan wakil Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melalui tiga game, 21-11, 15-21, 21-10.
Laga final nanti akan menjadi pertemuan yang ketujuh bagi Hendra/Ahsan dan Endo/Watanabe.
Catatan baik dimiliki Hendra/Ahsan jelang laga final di Gymnasium, Tiongkok, Minggu (15/12/2019).
Dari enam pertemuan sebelumnya, The Daddies mampu mengukir lima kemenangan dari Yuta/Endo.
Terakhir kali bertemu di ajang Denmark Open 2019 BWF World Tour Super 750, Oktober lalu, Hendra/Ahsan menang dengan skor 21-15 dan 21-14.
The Daddies juga menang ketika bertemu di ajang China Open 2019 pada September lalu. kemudian juga menang sat Indonesia Open pada Juli 2019.
Satu-satunya kekalahan yang dialami The Daddies dari pasangan Jepang itu yakni saat ajang BWF World Tour Finals 2018 pada 12 Desember 2018.
Saat itu, The Daddies kalah dua gim langsung dengan skor 4-21, 18-21.