News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Persiapan Lebih Awal, Flying Wheel Ogah Huni Dasar Klasemen Srikandi Cup Lagi

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Merpati Bali (putih) memenangi laga perdana Srikandi Cup 2018-2019 melawan Flying Wheel Makassar di GOR Merpati, Denpasar, Senin (26/11/2018).(Srikandi Cup)

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Seri 1 Srikandi Cup 2020 akan kembali berlangsung pada 3-8 Februari2020.

Putaran pertama liga bola basket putri Indonesia akan berlangsung di Cirebon, Jawa Barat.

Dari enam klub peserta, salah satu yang mengemuka adalah Flying Wheel asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Flying Wheel Waspadai Dua Klub Ini

Catatan dari lamanĀ srikandicup.com menunjukkan, Flying Wheel punya misi anyar pada Srikandi Cup 2020.

Misi itu adalah, berada di empat besar klasemen akhir. Peningkatan dari misi yang diusung Flying Wheel pada musim sebelumnya.

Andai dihitung, misi empat besar klasemen terakhir adalah kenaikan tiga setrip dari musim sebelumnya.

Ya, pada musim sebelumnya, Flying Wheel menjadi penghuni dasar klasemen alias posisi ketujuh dari tujuh peserta.

Pada Srikandi Cup 2020, Flying Wheel dengan tegas mengatakan ogah menjadi nomor buncit!

Permainan baru Flying Wheel musim ini memang belum terbaca oleh lawan-lawannya.

Pasalnya, Flying Wheel memilih absen di turnamen pra-musim, 12-18 Januari 2020 di Pekanbaru.

"Kami lebih memilih mematangkan persiapan tim jelang liga bergulir," kata pelatih Flying Wheel Eddy Winarso.

Baca juga: Semangat Baru Flying Wheel, Mau Tahu?

Skuat lengkap tim bola basket putri Flying Wheel Makassar untuk Piala Srikandi Musim 2018-2019(Flying Wheel Makassar)

Komposisi

Eddy menerangkan, menghadapi Srikandi Cup 2020, Flying Wheel meracik komposisi mayoritas pemain lokal Sulawesi Selatan.

Ciri khas pemain-pemain lokal ini membuat lawan-lawan Flying Wheel menaruh respek.

Flying Wheel dianggap sebagai tim yang memiliki determinasi semangat juang tinggi walau dengan barisan pemain lokalnya.

Menurut Eddy, Flying Wheel melakukan regenerasi.

Enam pemain lama dipertahankan, sisanya muka baru.

"Kini, hanya dua pemain non-lokal yang kami rekrut," ujar Eddy.

Eddy menyebut, satu dari dua pemain non-lokal itu adalah Michelle Kurniawan.

Michelle sudah punya jam terbang banyak di Srikandi Cup.

Ia pernah memperkuat Merah Putih Jakarta dan Tenaga Baru Pontianak.

Merpati Bali (putih) memenangi laga perdana Srikandi Cup 2018-2019 melawan Flying Wheel Makassar di GOR Merpati, Denpasar, Senin (26/11/2018).(Srikandi Cup)

Berlatih keras

Selama masa persiapan jelang Seri 1 para pemain terus berlatih keras mematangkan pola permainan.

Tim, dalam seminggu melakukan enam kali latihan.

"Saya ingin saat di liga, semua pemain tampil ngotot dan jangan minder atas lawan-lawannya," kata Eddy.

Ia menerankan, tim masih mengandalkan Jumriah HL atau yang karib disapa Obed sebagai pemain kunci.

"Selain Obed, pemain kunci lainnya adalah Ummil dan Michelle Kurniawan," ujar Eddy yang juga cucu pendiri klub Flying Wheel Makassar Irvan Winarso.

"Persiapan kami di musim ini juga lebih baik," kata Obed.

Berikut ini adalah roster Flying Wheel Makassar Srikandi Cup 2020

1. Gusriyani Sarifuddin (center/C)
2. Jumriah HL (point guard/PG)
3. Sitti Fatimah (shooting guard/SG)
4. Jumriana (SG)
5. Nurul Asrani (small forward/SF)
6. Nomince Yunsi Ranggan (SG)
7. Michelle Kurniawan (SG)
8. Alexandra Lesal (power forward/PF)
9. Brigita Gloria (PG)
10. Ummil Asmi (C)
11. Gustina (PF)
12. Nurdianti Edial (SF)
13. Suchaina Adam (SG)
14. A Yuliana Haris (SF)
15. Pujiana Irwady (PF)
16. Luthfyah (SG)
17. Fikriyah Arzakiah (PG)
18. Fitriah Milleny Asrul (C)

Pada seri ketiga Srikandi Cup 2018-2019, GMC Cirebon kalahkan Flying Wheel Makassar 55-52 di GOR Sahabat Semarang, Selasa (2/4/2019).(Srikandi Cup).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Srikandi Cup 2020, Flying Wheel Ogah di Dasar Klasemen Lagi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini