TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pencapaian pegokart belia Indonesia, Qarrar Firhand di putaran 1 Kejurnas Gokart bertajuk Eshark Rok 2020 sangat luar biasa.
Beberapa kali menjalani latihan di Italia ternyata membawa dampak positif bagi perkembangan karirnya.
Hasil yang diraih Qarrar yang akrab disapa Al ini pada putaran 1 Kejurnas Gokart di Sentul International Karting Circuit, Minggu (9/2/2020) menunjukkan progres terbaik dari perkembangannya.
Al yang baru menginjak usia 9 pada 7 Januari 2020 ini meraih hasil spektakuler dengan juara di kelas Kadet, posisi ketiga Kelas Mini dan yang paling membanggakan, ia menjadi yang tercepat alias Fastest of the Day di Putaran 1 Kejurnas Karting ini.
Qarrar tampil cemerlang saat lomba di kelas Kadet di Minggu siang itu. Bungsu dari empat bersaudara pasangan Firhand Ali dan Aimma Fatimah ini melaju bukan tanpa kendala.
Ia memang harus berjuang keras hingga akhirnya bisa mencapai yang terbaik di kelas Kadet setelah bertarung ketat dan mengalahkan Ghibran Raditya Febrian yang finis di posisi kedua dan Micha Vino Satrio yang menempati posisi ketiga di belakang Al.
Hasil yang dicapai Al ini membuat manajer Tim Tanada Racing yang setia mendampingi Al baik saat bertarung di dalam Negeri maupun berlatih dan bertanding di Italia, Fariz Lutfi mengaku bangga melihat perkembangan Qarrar. Setidaknya, ia menunjukkan progres luar biasa dari perkembangan karirnya.
"Senang sekali melihat perkembangan Al. Mulai dari adaptasi di dua tahun lalu, terus beradaptasi hingga serius menjalani latihan baik di Indonesia maupun sampai ke Italia dan kini kelihatan mulai menapak ke atas. Artinya, perkembangan Al ini sesuai penjenjangan yang benar. Juara di kelas Kadet hingga meraih posisi ketiga kelas Mini bahkan menjadi yang tercepat di putaran pertama ini adalah bukti perkembangan Al ada di jenjang yang benar," ungkap Lutfi.
Tak hanya Lutfi, ayahanda Al, Firhand Ali pun ikut senang melihat perkembangan putra bungsunya ini. Pasalnya, Al bersaing dengan para pembalap di kelas kadet yang notabene usianya di atas dua atau tiga tahun dari putranya.
"Usianya masih sangat muda jadi memang harus step by step dalam membimbing Al. Jalannya masih panjang dan memang kita harus sabar untuk bisa meraih hasil terbaik dari Al sendiri," jelas sang ayah, Firhand Ali.
Lutfi juga menambahkan kalau Al tak boleh cepat puas dengan raihannya di putaran pertama ini. Pasalnya, masih ada empat putaran lagi ke depan dan ia harus terus menjaga irama permainannya agar bisa ada di jalur yang benar. Apalagi menurut Lutfi di bulan-bulan mendatang, Al juga akan kembali ke Italia untuk menjalani tujuh pekan latihan di masa libur sekolahnya.
"Semoga dengan penambahan latihannya di Italia nanti akan semakin mematangkan Al," harap Lutfi lagi. Al sendiri tak banyak komentar soal pencapaiannya ini. Ia hanya berujar pendek, Alhamdulilah bisa juara, semoga saja ini bisa dipertahankan," tutur Al.