Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legenda bulutangkis Indonesia, Tati Sumirah meninggal dunia di RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (13/2/2020) malam pada usi ke-68 tahun.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali yang mendengar kabar tersebut pun mengaku sangat kelihangan.
Menpora berharap, pebulutangkis muda Indonesia khususnya sektor putri bisa mengikuti jejak sang legenda yang salah satu prestadinya pernah mengantarkan Indonesia meraih Piala Uber untuk pertama kalinya.
“Saya sebagai pribadi maupun sebagai Menpora turut berduka cita. Kami di Kemenpora sangat kehilangan atas berpulangnya legenda bulutangkis Indonesia yang sudah berjasa mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional,” kata Menpora saat dihubungi Tribunnews, Jumat (14/2/2020).
“Semangat dan perjuangan beliau demi merah putih kita harapkan akan menjadi contoh bagi atlet-atlet muda kita umumnya & khususnya para atlet bulutangkis Indonesia,” sambungnya.
Seperti diketahui, selama berkarier menjadi pebulutangkis, Tati Sumirah kerap mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Karier bulu tangkis Tati Sumirah sampai pada puncaknya saat menjadi salah satu skuad Indonesia pada kejuaraan Piala Uber 1975.
Kala itu, Tati Sumirah menjadi satu-satunya tunggal putri yang menyumbangkan poin untuk Indonesia.
Tim Uber Indonesia sendiri menjadi juara Piala Uber untu kali pertamanya setelah mengalahkan Jepang yang berstatus sebagai juara bertahan.
Pada final Piala Uber yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 6 Juni 1980 itu, Indonesia menang 5-2 atas Jepang.
Lima tahun setelahnya, Tati Sumirah juga meraih medali perunggu dalam ajang Kejuaraan Dunia 1980.
Setelah memutuskan gantung raket pada tahun 1981, kehidupan Tati Sumirah tak segemerlap kala masih berstatus sebagai pemain tim nasional bulu tangkis Indonesia.