TRIBUNNEWS.COM - Seusai meraih gelar juara ganda putra All England, Yuta Watanabe bertekad meraih medali emas dalam perhelatan Olimpiade 2020.
Yuta Watanabe bersama pasangannya, Hiroyuki Endo baru saja menjadi juara sektor ganda putra All England 2020.
Kemenangan Endo/Watanabe atas Marcus/Kevin di partai final mengakhiri masa paceklik gelar juara ganda putra Jepang sejak awal turnamen pada tahun 1899.
Gelar tersebut secara khusus juga menjadi raihan kedua Yuta Watanabe dalam karirnya sebagai pebulutangkis.
Baca: Kutipan Bijak dari Para Juara All England 2020, Mulai Axelsen, Melati Daeva Sampai Watanabe
Baca: TERBARU Ranking BWF Sektor Ganda Putra, Marcus/Kevin Tetap Kokoh, Endo/Watanabe Geser Fajar/Rian
Sebelumnya, pebulutangkis berusia 22 tahun tersebut sudah pernah meraih gelar juara All England tepatnya pada sektor ganda campuran.
Yuta Watanabe bersama Arisa Higashino berhasil menjadi jawara dalam ajang All England tepatnya pada tahun 2018.
Seusai menjadi jawara, Watanabe mengaku cukup optimis bisa melanjutkan performa terbaiknya tersebut.
Salah satu impian lain yang tengah ia tuju adalah bisa meraih emas dalam ajang Olimpiade 2020.
Walaupun ia menyadari masih belum ada kepastian seputar penyelenggaraan Olimpiade Tokyo karena pandemi virus corona.
"Saya tidak tahu apakah Olimpiade akan dihelat sesuai jadwal, tetapi yang kami tuju saat ini adalah medali emas," sumpah Watanabe, seperti yang dikutip dari The Star.
"Memenangkan gelar All England adalah masa lalu, kami akan berjuang mulai dari awal lagi," ungkapnya.
Watanabe juga berbicara perihal kalender olahraga yang mengalami banyak perubahan dan penundaan karena faktor pandemi corona.
"Sulit ketika jadwal terus berubah, tetapi kita masih harus berpikir positif," ungkap Watanabe.
"Selama jeda istirahat panjang tersebut, saya akan fokus berlatih dengan baik dan memperkuat daya tahan tubuh," pungkasnya.
Yuta Watanabe sendiri merupakan salah satu pebulutangkis luar biasa yang dimiliki oleh Negeri Sakura alias Jepang.
Daya tahan, kualitas smash hingga kemampuan bertahan menawan menjadi tiga hal yang ada dalam diri Yuta Watanabe.
Memiliki tubuh mungil tidak membuat Yuta Watanabe merasa canggung menghadapi lawan-lawannya.
Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok
Baca: TERBARU Ranking BWF Sektor Ganda Putra, Marcus/Kevin Tetap Kokoh, Endo/Watanabe Geser Fajar/Rian
Pujian Pelatih Ganda Putra Indonesia terhadap Kualitas Yuta Watanabe
Yuta Watanabe, seorang pebulutangkis kidal yang selalu mampu menyulitkan siapapun yang menjadi lawan tandingnya dalam setiap pertandingan.
Hal hebat lain dari sosok Yuta Watanabe yakni ia bermain di dua sektor sekaligus.
Yakni sektor ganda putra bersama Hiroyuki Endo.
Sekaligus sektor ganda campuran bersama Arisa Higashino.
Terkait kualitas permainan dan pertahanan yang ia miliki membuat Herry IP selaku pelatih ganda putra Indonesia tak segan melontarkan pujian.
Herry IP melontarkan pujian kepada Yuta Watanabe setelah ia dan Hiroyuki Endo berhasil meraih gelar juara All England 2020.
"Kalau dilihat kemarin performa Watanabe selama All England memang bagus sekali. Jarang membuat kesalahan sendiri," ujar Herry IP seperti yang dikutip Badmintonindonesia.org
"Dia bisa cover semua lapangan. Bolanya juga sulit. Diserang juga bola kembaliannya menekan lagi," tambahnya.
Herry IP juga menyebut siapapun yang menjadi lawan tanding Watanabe tidak akan mudah mengambil poin.
Bahkan, pelatih kelahiran Pangkal Pinang tersebut menyebut untuk mendapatkan poin harus terus menyerang.
"Karena seperti yang saya bilang, kalau mau ambil poin dari mereka harus membunuh. Membunuh artinya apa? Ya kita harus menyerang," ungkap Herry IP.
"Nggak bisa kita dapat poin secara gratis, menunggu kesalahan mereka. Jadi benar-benar harus membunuh, makanya tenaga dan fisik harus fresh dan nggak boleh kendor," tambahnya.
Alhasil dengan performa ciamiknya tersebut, ia dan Endo berhasil menjadi yang terbaik dalam perhelatan All England.
Kemenangan tersebut juga membuat pasangan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe berada di posisi kelima ranking dunia BWF sektor ganda putra.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)