Desakan dari Atlet Olimpiade
Empat bulan jelang gelaran multi event olahraga dunia, Komite Olimpiade Internasional (IOC) belum menentukan sikap, lantaran virus corona yang kini menjadi pandemi global.
Penyebaran virus corona berdampak kepada atlet, sehingga mereka tak bisa maksimal dalam latihan karena ruang gerak yang terbatas.
Tak sedikit dari mereka yang mengeluh, mendesak hingga frustasi jelang Olimpiade Tokyo 2020 bergulir.
Hingga mengecam dan menuduh Komite Olimpiade Internasional (IOC) menempatkan mereka (para atlet) 'dalam bahaya'.
Dalam pemberitaan BBC, pelompat yang meraih medali emas di Olimpiade London 2012, Katerina Stefanidi mengatakan IOC, "mempertaruhkan kesehatan kami".
Sementara atlet heptathlon, Katarina Johnson-Thompson (Inggris) mengatakan pelatihan menjadi mustahil. Perih medali emas dayung Olimpiade empat kali asal Inggris, Matthew Pinsent menuduh Presiden IOC, Thomas Bach tidak mendengarkan saran dari atlet bahwa menunda Olimpiade adalah pilihan terbaik.
"Saya minta maaf Tuan Bach (dengan nada tuli). Naluri untuk tetap aman tidak kompatibel dengan pelatihan atlet, perjalanan dan fokus yang dituntut oleh Olimpiade atlet, penonton dan penyelnggara," tulis Pinsent.
"Amankan mereka, lindungi mereka," lanjutnya.
Thomas Bach berujar saat ini dia tengah dihadapkan dengan banyaknya pertanyaan mengenai pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020.
Tetapi dia menyadari bahwa semua orang masih memiliki waktu sekitar empat bulan lagi untuk bisa sampai Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam pemberitaan BBC, Rabu (18/3/2020), Bach baru saja melakukan panggilan terhadap 220 perwakilan atlet dari seluruh dunia.
"Kami bertujuan untuk menjadi realistis dengan analisis kami. Kami akan terus bertindak dengan cara yang bertanggung jawab. yang merupakan kepentingan para atlet dan berkontribusi pada penahanan virus," ucap Bach.
Untuk diketahui sebelumnya IOC mengatakan tidak ada solusi yang ideal dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.