TRIBUNNEWS.COM - Gelaran multi-event berbagai ajang di Olimpiade Tokyo 2020 direncakan akan mulai pada 24 Juli hingga 9 Agustus mendatang.
Sejalan dengan itu, seperti diketahui, dunia tengah dilanda pandemi virus corona atau Covid-19, yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas di berbagai negara.
Tak sedikit pula yang mendesak panyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 untuk menunda ajang multi-event olahraga empat tahunan ini.
Baca: Tim Pelatnas Panahan Indonesia Optimis Mampu Atasi Kendala Jelang ke Olimpiade kata Illiza Saaduddin
Baca: Olimpiade Tokyo 2020 Ditengah Wabah Covid-19, Lord Coe: Masih Ada Waktu, Jangan Tergesa-gesa
Ketua Atletic Inggris, Nic Coward, menyarankan agar Olimpiade Tokyo 2020 ditunda karena wabah virus corona.
Tak sedikit dari para atlet yang terhalang untuk latihan karena dalam keterbatasan.
Di Inggris, banyak tempat pelatihan yang tutup dalam satu minggu terakhir, dimana peraturan pemerintah yang membatasi jarak sosial untuk sementara waktu karena wabah ini.
"Operator fasilitas membuat keputusan yang masuk akal telah menutup tempat pelatihan mereka di Inggris selama satu minggu terakhir sebagai tanggapan terhadap pedoman pemerintah tentang jarak sosial," ungkap Nic Coward kepada BBC.
"Intensitas tekanan pada orang saat ini terlalu besar, dan keputusan harus segera dibuat,' lanjutnya.
Tak hanya Nic Coward, Direktur GB Taekwondo, Gary Hall yang saat ini berada di Jepang mengatakan panitia 'gugup' dan menilai prospek Olimpiade masih 50-50.
"Mereka jelas sangat gugup dengan keadan sedang terjadi saat ini, tetapi persiapan mereka sangat berlian dan venue-venue serta atletnya sangat bagus," ucapnya.
"Segalanya berubah begitu cepat di seluruh dunia dan mudah-mudahan itu akan berjalan."
"Kesehatan dan keselamatan atlet harus didahulukan," tambahnya.
Baca: BREAKING NEWS: Obor Olimpiade 2020 Tiba di Jepang
Baca: Bagaimana Olimpiade Tokyo Jika Diundur 2021? Ini Tanggapan Peraih Emas yang juga Ketua Atletik Dunia
Baca: Perenang Jepang Naoko Imoto Menerima Obor Olimpiade 2020 Tokyo
Baca: Pasukan Blue Impulse Latihan Siapkan Kedatangan Obor Olimpiade ke Jepang
Pada Jumat (20/3/2020) dari sebuah suratm Kepala Eksekutif Renang Amerika Serikat, Tim Hinchey menganggap, memaksakan (Olimpiade) berlangsung di tengah krisis kesehatan global muim panas ini bukanlah jawaban yang tepat.
Dia mendesak Sarah Hirshland, Kepala Eksekutif USOPC untuk berbicara kepada IOC dengan memanfaatkan suaranya dan berbicara untuk kebaikan para atlet.
Desakan yang datang dari berbagai pihak terkait jadwal Olimpiade Tokyo 2020 ini tengah ditindak lanjuti.
Terbaru, pada Jumat (20/3/2020) waktu setempat, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach sedang mempertimbangkan untuk pertama kalinya jelang 4 bulan gelaran ini bergulir.
"Pembatalan tidak ada dalam agenda, tetapi terlalu dini untuk membuat keputusan tentang menunda Olimpiade Tokyo 2020," kata Thomas Bach, dijutip dari New York Times.
(Tribunnews.com/Sina)