News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Praveen/Melati Beberkan Aktivitasnya Selama Isolasi Mandiri di Cipayung

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seluruh atlet serta ofisial Timnas Badminton Indonesia langsung menjalani isolasi mandiri di Pelatnas PBSI, Cipayung usai kembali dari kejuaraan All England 2020.

Bahkan, tradisi meyambut sang juara yang biasanya dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya di Bandara Soekarno Hatta pun kali ini ditiadakan.

Ganda campuran Indoensia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti jadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih juara di ajang tersebut. ‘

Melati yang baru kali perdana menjuaran All England Open pun mengaku tak masalah tak ada penyambutan dan pemberian bonus untuknya ditunda lantaran untuk antisipasi penyebaran virus corona.

Baca: Tak Pernah Menang di Laga Awal, Aji Santoso Sebut Mental Wani Persebaya Kini Pulih

Baca: Daftar Penyerang yang Jadi Incaran Inter Milan di Bursa Transfer Mendatang

Baca: Bukan Daniel James dan Marcus Rashford, Pemain Tercepat Man United Ternyata Anak Muda 18 Tahun

“Tidak apa-apa, demi kebaikan semuanya. Memang agak berkurang euforia-nya. Rasanya senang juara tapi ada rasa khawatir,” jawab Melati soal penyambutan, Senin (23/2/2020).

“Ya ini juga jadi satu tanggung jawab kami mengikuti aturan untuk kepentingan bersama,” sambungnya.

Lebih lanjut, Melati pun turut bercerita aktivitas dirinya semenjak isolasi mandiri. Melati memilih untuk menonton drama Korea yang menjadi favoritnya saat ini yaitu Crash Landing on You (CLOY).

"Di kamar lebih banyak istirahat, makan, tidur, repeat. Tapi pelatih minta untuk tetap gerak dan jaga kondisi fisik, stretching di kamar. Selebihnya mungkin nonton CLOY,” ungkap Melati sembari tertawa.

Praveen juga menanggapi isu penundaan Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Sejauh ini federasi bulutangkis dunia (BWF) pun masih belum mengumumkan secara resmi mengenai hal ini, termasuk sistem penghitungan poin dari turnamen race to Tokyo yang dibatalkan diantaranya German Open 2020, Swiss Open 2020, India Open 2020, Malaysia Open 2020, Singapore Open 2020 serta Badminton Asia Championships 2020.

‘Kalau dibilang merugikan ya memang kami sebagai pemain rugi. Tapi ini kan musibah yang dialami dunia, kami nggak bisa apa-apa, demi keselamatan bersama ya,” kata Praveen. 

Baca: Tak Pernah Menang di Laga Awal, Aji Santoso Sebut Mental Wani Persebaya Kini Pulih

Baca: Daftar Penyerang yang Jadi Incaran Inter Milan di Bursa Transfer Mendatang

Baca: Bukan Daniel James dan Marcus Rashford, Pemain Tercepat Man United Ternyata Anak Muda 18 Tahun

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini