News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MotoGP

Valentino Rossi Ingin Buka Museum Pribadinya Untuk Umum: Koleksi Terbaik Sepanjang Karir The Doctor

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Valentino Rossi memacu Yamaha YZR-M1 2020 di tes pramusim MotoGP Sepang (7/2/2020)

TRIBUNNEWS.COM - Maestro MotoGP, yakni Valentino Rossi berkeinginan untuk membuka museum 'pibadinya' bagi umum.

Valentino Rossi sejatinya memiliki ruangan khusus di Tavullia untuk menyimpan semua atribute yang dipakainya dalam ajang MotoGP.

Ditengah race MotoGP musim 2020 yang belum segara berlangsung akibat pandemi virus corona, The Doctor berkeinginan untuk mewujudkan hal tersebut.

Baca: Danny Aldridge Ungkap Alokasi Mesin MotoGP 2020 Dapat Dipangkas jika Race Berkurang

Baca: Mengisi Jeda MotoGP 2020, Valentino Rossi Sebut akan Ada Balap Virtual di PlayStation

Nantinya, museum yang akan dibuka untuk umum berisikan kenangan terbaik sepanjng karir dari Valentino Rossi, entah itu berupa baju saat berkendara, sarung tangan hingga helm.

"Saat ini kami sedang mengerjakan gagasan untuk membuka museum," terangnya seperti yang dilansir dari Paddock-GP.com.

"Nantinya museum tersebut akan berisikan tentang hal-hal terbaik yang pernah saya raih sepanjang karirku," terang rider yang berasal dari Italia itu.

Rider andalan Yamaha itu berkeinginan membuka museum pribadinya yang bertempat di Tavullia, di mana rumah sang rider berada.

"Tavullia merupakan tempat yang hebat bagiku, tentu saja akan sangat menyenangkan ketika banyak penggemar datang untuk melihat museum terebut."

Baca: Mengisi Jeda MotoGP 2020, Valentino Rossi Sebut akan Ada Balap Virtual di PlayStation

Baca: Pengakuan Valentino Rossi Jika Tak Berkarier Sebagai Pembalap MotoGP, Bakal Jadi DJ

Selain itu, museum impian Valentino Rossi nantinya juga akan dijejali helm khas kesayangan The Doctor.

"Saya membuat banyak desain helm bersama desainer bersejarah saya, Aldo Drudi," ungkapnya

"Salah satu yang paling saya ingat adalah desain helm dengan gambar wajah saya yang saya pakai di Mugello pada 2008."

"Menurut saya, itu desain paling keren. Entah berapa banyak yang sudah kami bikin, mungkin sekitar 120," terang rider andalan Yamaha itu.

Valentino Rossi memacu Yamaha YZR-M1 2020 di tes pramusim MotoGP Sepang (7/2/2020) (Twitter/Monster Energy Yamaha MotoGP)

Valentino Rossi juga memberikan penjelasan bagaimana keistimewaan helm hingga sarung tangan yang biasa ia gunakan untuk mengendarai M1.

Rossi menyatakan kenyamanan adalah faktor utama ketika menggunakan sarung tangan.

Bahkan dapat diibaratkan layaknya seorang pianis memainkan alat musiknya.

"Anda membutuhkan kepekaan dan kenyamanan, hampir seperti bermain piano."

"Jadi mereka harus protektif tapi lembut" terang Valentino Rossi seperti yang dilansir Crash.

Kemudian Valentino Rossi beralih memberikan penjelasan terkait helm yang sering ia gunakan.

Terdapat 3 desain yang berbeda ketika Valentino Rossi menjalankan race.

Helm dengan desain khusus ia gunakan saat melakukan race di seri Italia, tepatnya Mugello dan Misano.

Selain itu, desian helm akan kembali berganti ketika dirinya berhasil meraih gelar juara dunia.

"Idenya adalah untuk mengkomunikasikan sesuatu melalui grafik di helm."

"Jadi helm khusus untuk GP Italia, untuk Mugello dan kemudian untuk Misano juga, tetapi juga untuk untuk gelar juara dunia," terang bintang MotoGP Valentino Rossi.

Selain itu, ia juga memiliki livery khusus pada helmnya ketika melakoni race di Philip Island.

"Ada juga livery khusus selama kami bersama Fiat, misalnya seperti Abarth di Philip Island, kemudian helm dengan livery Aborigin khusus."

"Atau di tahun 2005 ketika kami memperingati 50 tahun Yamaha di mana helm memiliki versi kuning saat melangsungkan race di Laguna Seca."

Rossi memang terkenal memiliki sejumlah koleksi helm yang unik nan penuh makna.

Namun berkaca pada kondisi musim ini, terlepas dari pandemi virus corona, gelaran MotoGP 2020 akan menjadi ajang pembuktian bagi rider asal italia itu.

Apakah ia mampu mempertahankan performa terbaiknya tau justru semakin menurun.

Hasil tersebut berkaitan erat dengan masa depannya, apakah The Doctor akan meneruskan karirnya untuk tetap mengaspal atau memilih untuk mengikuti jejak Jorge Lorenzo, pensiun dari ajang Grand Prix.

Sebagai catatan, musim ini, race yang berlangsung di Thailand mengalami perubahan ke awal bulan Oktober.

Pun dengan seri Amerika Serikat dan Argentina yang dirubah waktu pelaksanaannya ke bulan November.

(Tribunnews.com/Giri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini