Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Muhammad (Bob) Hasan meninggal dunia pada usia 89 tahun.
Kabar tersebut dikonfirmasi Sekretaris Jendral PB PASI, Tigor Tanjung saat dihubungi awak media, Selasa (31/3/2020).
“Iya benar tadi jam 11.00 meninggal dunia di RSPAD,” ujarnya.
Tigor menjelaskan, Bob Hasan meninggal lantaran penyakit kanker yang telah dideranya sejak lama.
“Sudah beberapa waktu belakangan ini beliau bertarung dengan penyakit kanker di beberapa bagian, terutama di paru-paru. Dengan usianya yang sudah cukup lanjut juga, jadi memang cukup berat perjuangannya,” jelas Tigor.
“Kalau di RSPAD sebetulnya dirawatnya belum lama. Sebelumnya beliau diobati di tempat lain,” tambah dia.
Rencananya hari ini almarhum Bob Hasan akan dibawa ke kediamannya di Jalan Sanjaya1, Jakarta Selatan dan keesokan harinya, Rabu (1/4/2020) dimakamkan di Ungaran, Semarang.
Tigor mengaku terpukul dengan kepergian Bob Hasan.
Baginya, Bob Hasan yang merupakan seorang pengusaha dan eks-menteri perindustrian dan perdagangan era Presiden Soeharto itu sukses membawa olahraga Indonesia khususnya atletik dengan segudang prestasi yang mengharumkan Indonesia.
“Sudah tahu semua PASI. Saya saat ini pastinya sangat terpukul, saya belum bisa memberi banyak komentar, tapi yang pasti kehilangan ini sangat besar buat atletik dan olahraga Indonesia. Saya pribadi juga kan mendampingi beliau sebagai sekjen sudah cukup lama,” ujarnya.
Seperti diketahui Bob Hasan merupakan sosok yang tak pernah kehilangan semangat untuk membawa olahraga atletik Indonesia berprestasi di kancah dunia.
Bob Hasan telah menjadi Ketua Umum PB PASI sejak masa pemerintahan Soeharto, saat itu dirinya masih berusia 47 tahun. Itu berarti ia sudah mendedikasikan dirinya sebagai Ketum PB PASI selama 42 tahun.
Selama menjadi pemimpin PB PASI, Bob Hasan seringkali mengeluarkan dana pribadinya untuk keperluan PB PASI atau atlet yang minim perhatian dari pemerintah.
Bahkan setiap tahunnya, pengusaha ini sampai mengeluarkan dana pribadinya miliaran rupiah untuk mebiayai PB PASI.
Biaya tersebut digunakan untuk melakukan scouting atau pencarian bakat ke seluruh Indonesia, sampai ke pelosok negeri.
Talenta-talenta berbakat ini akan diberi pelatihan, biaya akomodasi, dan biaya hidup untuk pelatihan khusus di Jakarta.
Hingga akhirnya menemukan bakat Lalu Muhammad Zohri yang sukses membuat bangga Indonesia.