TRIBUNNEWS.COM, WIMBLEDON - Pembatalan Wimbledon 2020 disebutkan oleh mantan petenis nomor satu Inggris, Annabel Croft, sebagai berita buruk bagi para petenis dunia seperti Roger Federer, Serena Williams, dan Andi Murray.
Pembatalan ini sudah diumumkan oleh All England Club pada Rabu (1/4/2020).
Turnamen yang pertama kali digelar sejak 1877 tersebut tidak dapat diselenggarakan akibat penyebaran COVID-19.
Kekecewaan ini juga sangat memukul petenis asal Swiss, Federer yang tidak dapat membalas dendam atas kekalahan Wimbledon musim lalu melawan Novak Djokovic di laga final.
"Federer mencoba realistis untuk memenangkan Wimbledon?," tanya Croft.
"Jika Roland Garros dapat diatur untuk dimainkan pada akhir tahun, maka Rafael Nadal yang memiliki peluang daripada petenis lainnya," ucapnya.
Tanpa melupakan Williams, yang juga memiliki kesempatan untuk memenangkan Slam di lapangan rumput London, pastinya dia juga akan kecewa mengingat saat ini usianya sudah menginjak 38 tahun.
Selain itu ada Murray yang dipastikan mengincar kompetisi Wimbledon lainnya untuk mengincar titel gelar bergengsi tersebut, namun adanya wabah yang menerpa dunia, kemungkinan kompetisi tenis tahun ini kecil kemungkinan akan berlangsung.
"Ini mimpi buruk bagi mereka," ujar Croft.
Pihak penyelenggara Wimbledon tidak punya banyak solusi untuk menggeser jadwal kompetisi akibat pandemi, dan membuka kompetisi pada 2021.
Pihak penyelenggara bahkan telah mempersiapkan untuk edisi tahun depan dan seluruh festival olahraga tenis lainnya di tanah Britania Raya.
"Ketika mata dunia melihat bagaimana Centre Court untuk hari pertama kejuaraan, itu selalu menjadi saat yang menegangkan," kata Kepala Lapangan All England Club, Neil Stubley.