TRIBUNNEWS.COM, PARIS - French Open 2020 yang bakal tertunda pada September mendatang mengundang kecurigaan bahwa pihak penyelenggara terlalu tergesa-gesa dalam menetapkan jadwal baru.
Keputusan ini membuat para pelatih kecewa, sementara petenis menganggap mustahil persiapan dapat dilaksanaan karena jadwalnya terlalu dekat setelah US Open selesai digelar.
Alasan pandemi Covid-19 membuat Roland Garros tidak dapat menyelenggarakan sesuai jadwal yang telah ditentukan pada Mei.
Namun, keputusan ini seperti tidak diperhitungkan secara matang karena menjadikan posisi para petenis menjadi kesulitan.
Petenis asal Uruguay, Pablo Cuevas mengungkapkan ada yang aneh dengan keputusan pihak Prancis Terbuka yakni seperti tidak melakukan komunikasi dengan badan otoritas terkait dalam menetapkan jadwal sekarang ini.
"Saya pikir keputusan Roland Garros agak terburu-buru, mungkin tanpa meminta ATP dari apa yang saya tahu," kata Cuevas.
"Mereka sepertinya tidak memperhitungkan sisa turnamen, sisa kalender, itu sesuatu yang aneh," ucap Cuevas.
Dalam momen seperti ini, pemegang gelar French Open sektor ganda bersama Luis Horna itu juga menganggap penyelenggara tidak memiliki simpati kepada para petenis dengan sisa jadwal kompetisi musim ini.
Terkait pembatalan Wimbledon, petenis berusia 34 tahun itu tidak mempermasalahkan keputusan tersebut.
Covid-19, yang menjadi alasan utama pembatalan Wimbledon diapresiasi Cuevas dalam mengendalikan penyebaran pandemi lebih besar di tanah Britania Raya.