TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia kehilangan kesempatan merebut keping medali emas pada final Olimpiade 2008 di Beijing dan Olimpiade 2012 di London.
Persaingan antara Lee Chong Wei (Malaysia) dan Lin Dan (China) dianggap banyak orang sebagai yang terbesar dalam sejarah pebulu tangkis tunggal putra dunia.
Para penggemar bulu tangkis juga terpecah dukungannya dalam memilih pemain terbaik meskipun Lin Dan memiliki keunggulan 40-28 dalam rekor pertemuan dengan Lee Chong Wei.
Setelah bertahun-tahun berlalu, Lee Chong Wei akhirnya mengungkap jawabannya.
"Anda harus mengatakan itu Lin Dan," kata Lee saat menjawab pertanyaan siapa pebulu tangkis terbesar sepanjang masa.
"Dia seorang legenda. Kita harus memberi hormat padanya," ucap Lee.
Lin Dan kerap memupus asa Lee merebut gelar-gelar penting dalam karier mereka.
Lin Dan juga menutup peluang meraih titel juara dunia pada Kejuaraan Dunia 2011 dan 2013.
Lee mengakui bahwa obsesinya untuk menjadi lebih baik dari Lin Dan membuatnya terus berusaha.
“Lin Dan selalu berada di kepala saya ketika setiap kembali berlatih setelah saya kehilangan kesempatan menjadi juara. Saya tahu jika saya ingin memenangkan turnamen penting, saya harus mengalahkannya. Saya tidak bisa santai, " kata pria 37 tahun itu.
"Bahkan ketika saya kram, saya memberi tahu pelatih saya bahwa saya ingin melanjutkan latihan karena Lin Dan sedang menunggu saya. Saya memikirkannya sepanjang waktu," aku Lee.
Saat ini, Lee sudah melepas status sebagai pebulu tangkis seusai memutuskan pensiun pada 2019 karena didiagnosis menderita kanker hidung.
Lee masih terus berolahraga meski sudah memutuskan pensiun.
"Saya memulai hari saya dengan berolahraga selama sekitar satu jam, kemudian saya menghabiskan waktu bersama dua anak saya. Berat badan saya bertambah 1 kilogram. Jadi, saya harus berolahraga."
Lee juga akan mengemban tugas baru menjadi Chef de Mission (CdM) Malaysia untuk Olimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar 23 Juli-8 Agustus 2021.