TRIBUNNEWS.COM - Salah seorang mantan pebulu tangkis terbaik dunia sektor ganda putra asal Malaysia mengakui tidak pernah menyesali keputusan pensiunnya di usia 31 tahun.
Mantan pebulu tangkis yang dimaksud adalah Koo Kien Keat yang pernah menjadi andalan utama Malaysia di sektor ganda putra.
Berpasangan dengan Boon Heong, Koo Kien Keat mampu menjelma sebagai ganda putra terbaik dunia pada masanya.
Pasangan Koo Kien Keat/Boon Heong tercatat telah berpasangan mulai tahun 2006 sampai 2013 di nomor ganda putra.
Baca: Impian Pebulu Tangkis Muda Malaysia Ikuti Jejak Kesuksesan Lee Chong Wei
Baca: Daniel James Mengaku Idolai Lee Chong Wei, Puji Permainan Indahnya hingga Sosok Musuh Terberat
Beberapa gelar bergengsi yang pernah diraih keduanya dalam karirnya adalah medali emas Asian Games Doha 2006 dan All England 2007.
Gaya permainan keduanya yang eksplosif dan menghibur menjadi ciri khas pasangan ganda putra asal Malaysia tersebut.
Total delapan gelar berhasil dimenangkan oleh pasangan Koo Kien Keat/Boon Heong dari 17 final yang keduanya lakoni.
Dilansir The Star, Koo Kien Keat mengungkapkan dirinya tidak pernah menyesal dengan keputusan pensiunnya saat usianya menginjak 31 tahun.
Secara jenjang karir, Koo Kien Keat sebenarnya masih berpeluang besar meraih gelar juara bergengsi lainnya jika tidak pensiun pada saat itu.
Baca: Lee Chong Wei Nantikan Laga Ekshibisi Lawan Musuh Bebuyutannya, Lin Dan
Sebagaimana performa luar biasa yang masih ditunjukkan oleh pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang usianya sudah tidak muda lagi.
"Saya tidak menyesal sama sekali dalam karir bulu tangkis saya, walaupun ada banyak pasang surut tetapi saya sudah melakukan yang terbaik," ungkap Koo Kien Keat melalui sesi live instagram bersama Boon Heong, selasa lalu.
"Jika tidak demikian bisa saja hasilnya justru akan sebaliknya," lanjutnya.
Koo Kien Keat sendiri juga pernah meraih medali sebanyak tiga kali dalam Kejuaraan Dunia.
Prestasi terbaiknya ketika mampu menempati runner-up dalam Kejuaraan Dunia 2010 yang digelar di Perancis.
Sementara, prestasi terbaik pasangan Koo Kien Keat/Boong Hen dalam ajang Olimpiade ketika keduanya menyegel posisi empat dalam perhelatan Olimpiade 2012.
Koo Kien Keat akhirnya memutuskan keluar dari tim Pelatnas Malaysia pada tahun 2014.
Setahun berselang, keputusan yang sama juga diikuti oleh pasangannya, Boon Heong.
Baca: Badminton Akan Kehilangan Identitasnya jika Terlalu Banyak Perubahan Aturan Baru
Tan Boon Heong Menyesal Pernah Keluar dari Pelatnas Malaysia
Pernyataan berbeda justru diungkapkan oleh Tan Boon Heong yang merasa menyesal karena meninggalkan Pelatnas Malaysia pada tahun 2015.
Eks pebulutangkis andalan Malaysia tersebut sebelumnya telah bergabung dengan Pelatnas Malaysia kurang lebih selama 11 tahun.
Semenjak bergabung dengan tim Pelatnas Malaysia, Tan Boon Heong menjelma menjadi salah satu pebulutangkis terbaik dunia utamanya sektor ganda putra.
Berpasangan dengan Koo Kien Keat, Tan Boon Heong mampu meraih kemenangan dalam kejuaraan Asian Games Qatar 2006, All England 2007, hingga New Delhi Commonwealth Games 2010.
Baca: Meski Sibuk All England Open 2020, Hendra Setiawan Sempat Lakukan Ini untuk Sang Istri
Baca: Federasi Bulutangkis Malaysia Perpanjang Kontrak Pelatih Ganda Putra Kelahiran Indonesia
Keduanya juga pernah menjadi runner-up Kejuaraan Dunia 2010 yang saat itu digelar di Perancis.
Tercatat, pasangan Tan Boong Heong/Koo Kien Keat telah memperoleh 15 gelar terbuka, termasuk delapan sirkuit super series papan atas saat ini.
Setelah keluar dari tim Pelatnas, Tan Boong Heong akhirnya menjadi pebulutangkis asal Malaysia yang berstatus independen.
Dirinya pernah berpasangan dengan pebulutangkis hebat lainnya seperti Hendra Setiawan (Indonesia), Yoo Yeon-seong (Korsel), dan Kim Sa-rang (Korsel).
Hanya saja memang karir Tan Boong Heong bersama pasangan negara lainnya tersebut tidak berhasil.
Baca: Federasi Bulutangkis Malaysia Akan Rotasi Pelatih Demi Peningkatan Kualitas Atlet
Alhasil kini Tan Boong Heong mengaku cukup menyesali keputusannya yang pernah meninggalkan tim Pelatnas Malaysia pada 5 tahun silam.
Dirinya mengatakan keputusan yang diambilnya saat itu ternyata terlalu tergesa-gesa.
"Jika saya dapat memutar balik waktu tentu saya akan tetap bertahan bersama tim nasional," jujur Tan Boong Heong, dilansir The Star.
"Saya mengalami masa sulit saat itu dan saya pikir tulisan itu ada di dinding saya, tapi melihat ke belakang ternyata saya bisa menyerah terlalu cepat,: ungkapnya.
Tan Boong Heong menyakini andai ia tetap bermain tergabung dalam Pelatnas, ia yakin akan menuai kesuksesan yang lebih lama.
"Kala saja saya bertahan tentu saya bisa kembali menjadi pemain kelas dunia," ujar Tan Boong Heong.
"Saya baru berusia 28 tahun sehingga waktu masih ada di pihak saya tetapi saya justru memilih pergi dan saat itulah segalanya mulai berantakan," sesalnya.
Lebih lanjut, Tan Boong Heong akhir-akhir ini juga telah kembali memutuskan untuk aktif dalam pembinaan bulutangkis usia muda Malaysia.
Tan Boong Heong sendiri dulu memang menjadi salah satu pebulutangkis hebat yang bermain di sektor ganda putra dunia.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)