TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis asal Taiwan, Tai Tzu Ying dikenal sebagai salah satu talenta terbaik dunia saat ini di sektor tunggal putri.
Gelar terakhir yang berhasil dimenangkan oleh Tai Tzu Ying adalah All England 2020.
Tai Tzu Ying berhasil meraih gelar tersebut setelah mengandaskan perlawanan Chen Yufei (China) di partai puncak.
Tercatat, ia telah berhasil menjadi yang terbaik dalam perhelatan All England sebanyak tiga kali.
Baca: UPDATE Peringkat BWF Sektor Tunggal Putri, Tai Tzu Ying Geser Chen Yu Fei Pasca Juarai All England
Baca: BWF Resmi Umumkan Penyelenggaraan Turnamen Piala Thomas dan Uber 2020
Tai Tzu Ying mampu mencatatkan namanya sebagai pemenang All England pada tahun 2017, 2018, dan 2020.
Kini, ia kembali berhasil duduk di peringkat teratas dunia sebelum akhirnya BWF memutuskan penangguhan kompetisi.
Penangguhan tersebut kini membuat Tai Tzu Ying terpaksa menjalani latihan secara mandiri.
Tai Tzu Ying beberapa waktu lalu pernah mengungkapkan keinginannya untuk pensiun dari dunia tepok bulu setelah perhelatan Tokyo 2020.
Hanya saja, mundurnya tanggal penyelenggaraan Olimpiade Tokyo membuat dirinya diyakini mengurungkan niatnya tersebut.
Pebulu tangkis berusia 25 tahun itu menegaskan dirinya akan berusaha memainkan seluruh pertandingan pada tahun depan sebelum memutuskan hal penting tersebut.
Baca: Ambisi Besar Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Tembus Skuat Piala Thomas 2020
Memang agak mengejutkan ketika Tai Tzu Ying yang baru berusia 25 tahun tapi sudah membicarakan rencana pensiun.
"Saya akan bermain sampai akhir musim depan sebelum membuat keputusan," ujar Tai Tzu Ying seperti dikutip dari laman resmi BWF.
"Rencana saya saat ini adalah menyelesaikan musim depan," harapnya.
Penangguhan berbagai turnamen kini membuat Tai Tzu Ying bisa menghabiskan banyak waktu untuk mengambil jeda.
"Sekarang relatif lebih santai karena saya tidak punya jadwal kompetisi yang padat," akuinya.
"Jadi saya bisa lebih menekankan pada pelatih di luar pelatihan, karena waktu saya di pelatihan sekarang tidak terlalu lama," jujur Tai Tzu Ying.
Baca: Mengenal Lee Chong Wei, Sosok Raja Super Series Tanpa Gelar Juara Dunia dan Olimpiade
Ada beberapa fokus latihan yang dipilih Tai Tzu Ying menghadapi jeda kompetisi turnamene sebagaimana yang terjadi saat ini.
"Kelincahan,pelatihan dengan intensitas tinggi, dan kami memainkan permainan lain seperti sepak bola pantai," ujar tunggal putra terbaik dunia tersebut.
"Saya sangat menyukai sesi ini karena sebelumnya saya tidak pernah punya waktu untuk melakukan hal tersebut," lanjut Tai Tzu Ying.
Tai Tzu Ying mengakui intensitas latihan yang ia jalankan tidak seberat seperti biasanya.
Yang terpenting dari kegiatan latihan yang ia jalani sekarang lebih kepada menjaga kebugaran tubuh.
Baca: Kecantikan Melati Daeva Pikat Praveen Jordan, Alasan Ucok Biar Semangat
Baca: Anthony Sinisuka Ginting Ambil Segi Positif Olimpiade Tokyo 2020 Diundur Setahun
Lebih lanjut, Tai Tzu Ying mengaku cukup khawatir akan mengalami penurunan performa ketika turnamen kembali bergulir.
"Saya akan mengatakan sedikit khawatir, sudah lama sejak saya keluar dari kompetisi untuk waktu yang cukup lama," jujur Tai Tzu Ying.
"Saya juga sedikit khawatir saya akan kesulitan menemukan suasana kompetisi ketika nantinya bermain lagi," sambungnya.
"Saya mungkin harus memainkan beberapa pertandingan simulasi yang akan membantu saya kembali ke suasana hati ketika ikut kompetisi," tutup tunggal putri nomor satu dunia tersebut.
Tai Tzu Ying sendiri merupakan pebulu tangkis kelahiran Taiwan, 20 Juni 1994.
Selama karirnya, ia telah memenangkan laga sebanyak 397 kali.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)