Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah tak lagi berlatih di pelatnas NPC Indonesia akibat pandemi Covid-19, para atlet difabel Indonesia pun dikembalikan ke rumah masing-masing.
Pelatnas NPC Indonesia dibubarkan pada akhir Maret lalu karena pandemi Covid-19. Mereka pun rencana akan kembali bergabung pada Agustus, namun baru pekan lalu pemerintah Filipina membatalkan ASEAN Para Games 2020.
Praktis mereka pun tak akan lagi menjalani pelatnas. Perenang difabel Indoensia, Jendi Pangabean menceritakan bagaimana terpukul rekan-rekannya yang mendengar kabar tersebut.
Terlebih mereka telah mempersiapkan ini sejak jauh-jauh hari.
“Pertama yang jelas kami butuh suport dari pemerintah karena secara mental kami pasti terganggu semua, kami sudah persiapan lama dan di renang semua itu hampir 90 persen atlet baru,” kata Jendi saat dihubungi Tribunnews, Selasa (19/5/2020).
“Sebenarnya ini ajang pertama mereka untuk mengikuti kejuaraan internasional, jadi harapan mereka sangat dekat untuk mewakili Indonesia, ke luar negeri tapi endinya seperti ini. Secara mental mereka sangat terpukul kan terus apalagi yang sudah ditargeti medali,” sambungnya.
Jendi pun meminta kepada pemerintah agar memperhatikan atlet difabel, pasalnya banyak atlet difabel yang mengandalkan pemasukan dari olahraga ini.
Adapun Jendi secara pribadi bersyukur masih ada pemasukan dari jabatannya sebagai PNS dan kebuh karet yang ia dapatkan dari hasil prestasi-prestasi sebelumya.
“Yang penting sekarang kami ada suport dari pemerintah, ya ada perhatian ke kami. Suportnya ya materi kalau bisa karena kan atlet selain di pelatnas mereka tidak ada pemasukan lagi, apalagi yang atlet daerah, ini atlet para kan. Banyak yang bergantung di dunia olahraga,” harapnya.