TRIBUNNEWS.COM - Tak cuma dahsyatnya dinasti Chicago Bulls periode 1991-1998, dengan Michael Jordan sebagai aktor utamanya, film dokumenter Netflix, The Last Dance, menampilkan kondisi terkini dari atlet dengan nomor ikonik '23' tersebut.
Hal lain yang jadi perbincangan dari serial produksi ESPN itu adalah kondisi kesehatan terkini sang mega bintang, Michael Jordan.
Serial dokumenter sebanyak 10 episode itu memakai Michael Jordan sebagai sudut pandang utama ke musim juara Bulls.
Baca: Sepatu Termahal di Dunia! Air Jordan 1 yang Dipakai Saat Debut Michael Jordan Terjual Rp 8,3 Miliar
Baca: Selain Pippen dan Rodman, Ini Lima Pemain Penting Bersama Michael Jordan Saat Bulls Berjaya
Alhasil, kamera sang pewawancara banyak mengarah ke legenda Bulls yang kini berusia 57 tahun tersebut.
Setiap sesi wawancara dengan Michael Jordan juga dilakukan dari jarak dekat sehingga beberapa orang menyadari bahwa bagian putih bola mata (sklera) sang mega bintang kini berwarna kekuningan-merah darah.
Kendati wawancara tersebut mengungkapkan banyak hal soal karier sang pemain, MJ sendiri belum pernah mengutarakan kalau ia punya problem kesehatan atau tengah dirawat karena kondisi apapun.
Namun, beberapa sumber berspekulasi mengenai kondisi medis yang mungkin dialami sang mega bintang.
International Business Times mengutip Eric Ital dari Brobible yang mengatakan bahwa kondisi mata seperti itu bisa jadi karena "isu dengan hati yang diakibatkan oleh konsumsi alkohol".
Menilik dari HelloSehat, kondisi penyakit kuning dapat terjadi ketika ada permasalahan di hati, misalnya akibat infeksi atau alkohol, sehingga mengganggu kemampuan hati untuk memproses bilirubin.
Jika memiliki penyakit kuning, kemungkinan level dari bilirubin seseorang akan tinggi. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena faktor genetika.
Michael Jordan Pengobatan terhadap penyakit kuning akan bergantung pada penyakit yang mendasari.
Alodokter juga mengutarakan kalau penyakit kuning dapat dicegah.
Baik dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis A dan B, meminum obat pencegah penyakit malaria, membatasi konsumsi minumam alkohol, berhenti merokok dan lain sebagainya.
Kendati hobi menenggak alkohol, MJ tidak diketahui umum pernah menderita masalah ketergantungan minuman keras.
Episode 6 The Last Dance justru fokus ke dugaan kecanduan MJ ke judi menjelang dan selama Eastern Conference Finals pada 1993.
Setidaknya, MJ memang selalu ditemani oleh segelas minuman keras dalam setiap wawancara itu.
CBS Sports mengutarakan bahwa minuman tersebut besar kemungkinan adalah tequila.
Bukan sembarang tequila, media sama melaporkan bahwa minuman beralkohol itu bisa jadi berasal dari perusahaan minumannya sendiri, Cincoro.
"Jordan adalah pebisnis tangguh, jadi saya akan menebak ia meminum tequilanya sendiri," tutur Lew Bryson, pengarang buku Whiskey Master Class, seperti dikutip dari CBS sumbter tersebut.
Cincoro merupakan merek tequila premium yang Jordan miliki bersama dengan para pemilik franchsise Los Angeles Lakers, Boston Celtics, dan Milwaukee Bucks.
Satu botol Cincoro bisa berharga di pasaran senilai 1800 dolar atau 28 juta rupiah. (Firzie A. Idris/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Bola Mata Michael Jordan Berwarna Kuning di The Last Dance"