TRIBUNNEWS.COM - Mengenang 20 tahun meninggalnya Owen Hart saat bergulat di WWE, istrinya, Martha Hart mengaku masih marah terhadap perusahaan tersebut.
Owen Hart meninggal pada 21 Mei 1999 setelah pendarahan yang cukup parah setelah kecelakaan dalam pertarungannya melawan Edge.
Owen mengalami pendarahan setelah jatuh lebih dari 50 kaki atau 154 meter ke ring dari kasau saat melakukan aksinya.
Dua puluh tahun setelahnya, Martha istri mendiang sang pegulat merasa masih menaruh dendam pada WWE karena insiden tersebut.
Baca: Mayat Mantan Bintang WWE Shad Gaspard Ditemukan di Pantai California
Baca: Chris Jericho Kenang Perseteruan Panasnya dengan Triple H di Arena WWE
Dia mengatakan WWE selalu mengendalikan narasi seputar kematian suaminya serta perusahaan itu "lalai" dalam mengatur aksi dan tetap jijik kepada CEO WWE, Vince McMahon yang memilih untuk tetap melanjutkan pertunjukan malam itu setelah tragedi terjadi.
Acara dihentikan 15 menit sebelum akhirnya kembali dilanjutkan, Jim Ross selaku presenter kemudian mengumumkan kematian Owen di.
Dia meninggal karena pendarahan internal karena trauma benda tumpul.
Baca: Mengenang Pertemuan Perdana Bos WWE, Vince McMahon dengan Brock Lesnar
Baca: Pernah Bikin Keok Ronda Rousey, Petarung Cantik MMA Ini Ingin Banting Stir Bergulat di WWE
"Ketika Owen meninggal, mereka mengambilnya seperti sepotong sampah dan mereka mengarak pegulat untuk bergulat di ring yang memiliki darah Owen."
"Di mana papan rusak dari jatuhnya Owen dan di mana orang-orang bisa merasakan berenang di atas ring dari tempat dia jatuh," ungkap Martha kepada CBS Sport.
"Mereka seperti tidak hormat dan kurang menghargai kehidupan manusia yang baru saja hilang," imbuhnya.
Martha pun seperti menaruh dendam kepada Vince karena kejadian tersebut, dia mengatakan Vince bukanlah pemimpin yang baik.
"Fakta bahwa mereka tidak menghentikan pertunjukan itu mengerikan. Vince McMahon adalah pemimpin yang buruk."
"Dia gagal karena para pegulat itu mencari kepemimpinan dan dia mengecewakan mereka," tegasnya.
Martha juga menjelaskan sebenarnya WWE sudah mengambil jalan pintas dalam merencanakan aksi mendiang suaminya dengan cara tidak menggunakan alat yang tepat dan memperkerjakan seorang peretas karena seorang pengait (Riggers) profesional mengatakan aksi tersebut tidaklah aman.
Owen yang mempercayai WWE tidak mempertanyakan proses yang direncanakan.
Baca: Hasrat Jeff Hardy Bertarung Kembali Lawan Brock Lesnar di Arena WWE
Baca: WWE Tambah Pegulat yang Dilepas, Ini Daftarnya
Martha sendiri mendapatkan sumbangan dari WWE sebesar 18 juta Dolar AS setahun setelah kematian suaminya untuk menyelesaikan gugatan kematian yang salah.
"Dia pikir pasti mereka mempekerjakan orang yang tahu apa yang mereka lakukan. Dia meletakkan hidupnya di tangan mereka, dan mereka tidak peduli," jelas Martha.
Bahkan Martha menyebut WWE tidak menghargai kehidupan Owen dan tidak memmperkerjakan seorang Riggers yang memiliki pengalaman.
"Mereka sama sekali tidak menghargai kehidupan Owen. Mereka tidak menggunakan jasa riggers berkualitas yang memiliki pengalaman baik," pungkasnya.
Owen Hart sendiri merupakan salah satu pegulat yang sudah memiliki banyak pengalaman.
Dirinya pernah bertarung di Jepang bersama New Japan Pro-Wrestling atau NJPW.
Sementara saat menjadi pegulat WWE atau saat itu masih bernama WWF, Owen sudah pernah merasakan berbagai gelar juara yang dia raih.
Owen pernah sekali menjadi juara Intercontinental pada 1997 hingga memenangkan PPV terkenal milik WWE, 30 Man Royal Rumble pada 1994.
(Tribunnews/Haikal)