TRIBUNNEWS.COM - Pebulu tangkis ganda campuran, Tontowi Ahmad telah menyatakan gantung raket, pada Senin (18/5/2020) kemarin.
Faktor utama Jawara Olimpiade 2016 bersama Liliyana Natsir ini adalah ingin lebih dekat dengan keluarga.
Berkolaborasi dengan Liliyana Natsir kurang lebih 8 tahun lamannya tentu banyak keluh kesah yang telah dilalui mereka berdua.
Dikutip dari Badminton Indonesia, Ci Butet (Sapaan Liliyana Natsir) megaku pernah ada ketegangan dengan mantan rekan duetnya Tontowi Ahmad.
Ci Butet bercerita tentang beratnya menyelesaikan ketegangan yang pernah terjadi dengan mantan pasangan duetnya tersebut.
Baca: Komentar Menohok Taufik Hidayat Sikapi Keputusan Pensiunnya Tontowi Ahmad
Baca: Tontowi Ahmad dan Istri Serta Anak-anak Bakal Pulang Kampung ke Austria, Kok?
Kegagalan total tanpa medali di Olimpiade London 2012 ternyata bukanlah saat terberat bagi mantan penghuni tahta rangking satu dunia tersebut.
Melainkan, merangkak dari keterpurukan minim gelar di tahun 2015 dan awal 2016 menjadi tantangan terberat bagi Tontowi/Liliyana.
Bahkan Liliyana menggambarkan hubungannya dan pasangan mainnya yang kerap dipanggil Owi tersebut sempat gersang.
"Waktu itu ekspektasi orang tinggi, dan kami lagi terpuruk sekali cuma dapat satu gelar juara sebelum olimpiade."
"Owi nggak marah sih sama saya, saya juga enggak, tapi gimana ya namanya pemain dapat hasil jelek itu situasinya nggak ribut tapi nggak akur juga, ha ha ha susah menjelaskannya."
"Damai tapi gersang, kayak lagi perang dingin," kata Liliyana Natsir dikutip dari laman Badmintonindonesia.
Baca: Sony Dwi Kuncoro Soal Tontowi Ahmad: Sebaiknya PBSI Memberi Penghargaan Apa pun Bentuknya
Baca: Menpora: Apapun Alasan Tontowi Ahmad untuk Pensiun, Kita Harus Hormati
Tidak sampai disitu, Owi/Butet sempat merasa terintimidasi dengan hasil gemilang yang diraih junior mereka.
Pasangan junior yang dimaksud ialah Praveen Jordan/Debby Susanto yang berhasil menyabet gelar ajang All England 2016, beberapa bulan sebelum olimpiade.
"Waktu itu kami berpikir apa posisi kami sudah terganti ya sama Praveen/Debby? Ya namanya persaingan, akhirnya saya dan Owi sama-sama nurunin ego.
"Saya kontrol emosi, Owi nggak sensitif lagi, begini pun sebetulnya nggak menjamin kami jadi juara, tapi setidaknya kami berdua jauh merasa lebih baik," ujarnya.
Baca: Pesan Tontowi Ahmad Bagi Calon Suksesornya, Berbicara Maindset Seorang Juara
Baca: Susy Susanti: Setiap Atlet Punya Batas Waktu untuk Mengakhiri Kariernya, Tontowi Menyadari Hal Ini
Seperti yang kita ketahui, Owi telah memutuskan mengakhiri kariernya sebagai pebulu tangkis di usianya yang telah memasuki angka 32.
Pria kelahiran Kabupaten Banyumas itu memberikan ucapan selamat tinggal melalui akun instagram resminya.
Tontowi mengikuti jejak Liliyana Natsir yang terlebih dahulu menyatakan undur diri dari dunia bulu tangkis di januari 2019 silam.
Owi sendiri dinilai berhasil mencapai puncak prestasi saat berpasangan dengan Liliyana Natsir sejak 2010.
Dalam periode 2010-2019, Tontowi/Liliyana mampu jadi juara dunia dua kali yaitu pada 2013 dan 2017.
Capaian fantastis Owi tak berhenti sampai disitu.
Bersama Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir), keduanya juga mampu menorehkan hattrick gelar All England pada periode 2012-2014.
Baca: Tontowi Ahmad Pensiun dan Pamit dari Bulu Tangkis
Baca: Tontowi Ahmad Bakal Susul Liliyana Natsir Mundur dari Pelatnas Bulutangkis
Capaian gemilang membuat pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi/Liliyana pernah menduduki peringkat satu dunia.
Puncak prestasi Tantowi bersama sendiri berhasil mereka rengkuh di Rio de Jeneiro, Brasil saat mampu menyabet gelar juara Olimpiade 2016.
(Tribunnews.com/Ipunk)