TRIBUNNEWS.COM - Mike Tyson ternyata mengidolakan sosok petinju di era 1900-an, yakni Roberto Duran.
Nama Roberto 'El Diablo' Duran bukan sosok yang asing bagi dunia tinju.
Ia adalah salah satu kepribadian olahraga yang paling dikenal dan dianggap luas sebagai salah satu petinju terbesar abad ke-20.
Baca: Bermanfaat untuk Jaga Diri, Ini Rahasia Mike Tyson Buat KO Lawannya
Baca: Mike Tyson Bisa Kembali Rebut Gelar Juara Dunia Kelas Berat kata Presiden WBC
Petinju asal Panama tersebut berhasil menggondol empat gelar juara dunia.
Di antaranya ialah kelas ringan, juara dunia kelas welter, kelas junior dan terakhir ialah kelas menengah.
Dilansir dari talkSport, kegemilangan petinju kelahiran Panama tersebut bahkan di buat film dokumenter yang berjudul I Am Duran.
Penampilan gemilang yang dimiliki oleh Roberto Duran membuat Mike Tyson meniru apa yang dilakukan sang idola di atas ring.
Roberto Duran merupakan petinuu yang terkenal kuat dan tak pandang bulu ketika telah berada di atas ring.
Bahkan saking garangnya, Roberto Duran memiliki julukan El Diablo, yang berarti sang iblis.
""El Diablo, mereka memanggilku: Iblis," pernyataan Roberto Duran dalam dalah satu scene di film I Am Duran.
Tyson pung mengakui, bahwa gaya bertarung yang ia miliki sedikit banyak dipengaruhi dari sang idola.
“Roberto Duran adalah petinju favorit saya," tukas Mike Tyson.
Si Leher Beton pun mengingat bagaimana dirinya sewaktu kecil masih menyaksikan sang idola bertanding di atas ring.
"Ketika aku melihat Duran bertanding, dia (Roberto Duran) hanya seorang pria jalanan Bung, orang ini adalah aku, pikirku. Itulah yang ingin saya lakukan," tukasnya.
Layaknya Mike Tyson, Roberto Duran terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan.
Duran kecil hidup dalam kekacauan. Di mana Panama dan Amerika saat itu tengah konflik memperebutkan daerah terusan Panama.
Masyarakat Panama hidup dalam kesengsaraan, kekerasan di mana-mana, kelaparan melanda, dan unjuk rasa terus terjadi hampir setiap waktu.
"Saya tahu, Duran tidak malu menjadi seperti apa dirinya. saya telah banyak berhubungan dengannya beberapa waktu yang lalu," tukas petinju asal Amerika Serikat.
"Saya bertarung layaknya Duran di atas ring, saya galak dan tidak pernah takut terhadap seiapapun."
"Ketika karier saya berkembang dan orang-orang mulai memuji saya karena menjadi orang biadab, saya tahu bahwa dipanggil binatang adalah pujian tertinggi yang dapat saya terima dari seseorang di atas ring," tambah pria berusia 53 tahun.
Nama Mike Tyson sendiri dalam beberapa minggu terakhir memang menjadi perbincangan hangat bagi penikmat tinju dunia.
Petinju kelahiran Amerika Serikat tersebut kabarnya ingin turun gunung kembali ke atas ring.
Namun tujuan petinju berusia 53 tahun tersebut bukanlah untuk kembali ke ajang profesional, melainkan untuk penggalangan dana.
Baca: Momen Pilu Mike Tyson 11 Tahun Silam hingga si Leher Beton Menangis: Masa Terkelam dalam Hidupku
Baca: Mike Tyson Ditawari Kontrak Rp 293 Miliar untuk Kembali dari Masa Pensiun
Dana yang nantinya telah terkumpul akan disumbangkan ke sejumlah orang yang mengalami kesusahan, baik itu ekonomi dan kesehatan.
Nama Evander Holyfield pun sebenarnya paling santer akan menjadi lawan perdanan petinju berjuluk Si Leher Beton tersebut.
Duel ini tentu sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta dunia tinju, mengingat rivalitas keduanya telah lama terjadi.
(Tribunnews.com/Giri)