TRIBUNNEWS.COM - Kabar membahagiakan datang dari petarung MMA yang beberapa waktu lalu telah memutuskan masuk Islam, Wilhelm Ott.
Wilhelm Ott secara resmi telah melangsungkan pernikahan dengan Michele Birringer di Wina, Austria, Sabtu (30/5/2020).
Ekspresi bahagia pun terpancar dari wajah keduanya yang telah melakukan pernikahan dengan tuntunan islam.
Lewat akun Instagram pribadi miliknya @willi.ott. 48, Wilhelm Ott membagikan dua momen pernikahannya tersebut.
Baca: Manajer MMA Layangkan Proposal Menarik soal Calon Lawan Conor McGregor
Baca: Mantan Bintang WWE, The Rock Merasa Berang Sikapi Kematian Tragis George Floyd
Pertama, dirinya tak sungkan mengucapkan kalimat takbir dalam mensyukuri momen pernikahan yang baru saja ia jalani.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hari ini kami telah mengatakan ya di Federasi Islam Traiskirchen, Allahu akbar, terima kasih untuk semua orang," tulis Wilhelm Ott.
Tak lama berselang, Wilhelm Ott kembali membagikan momen bahagia.
Baca: Video Petarung MMA Ini Tonjok Wajah Ring Girl Seusai Dinyatakan Kalah
Wilhelm Ott bahkan menyebut pihak penyelenggara memberikan hadiah umroh buat pernikahannya bersama kekasihnya.
"Satu hari yang indah setelah yang lain mengikuti, setelah ramadan hari ini adalah pernikahan kami di Traiskirchen," tulisnya.
"Itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, terima kasih semuanya," lanjut Wilhelm Ott.
"Sebagai hadiah pernikahan, kami menerima hadiah berupa perjalanan umroh dari Federasi Islam Traiskirchen, Allahu Akbar," tambahnya.
Dilansir dari Bolasport.com, pria yang kini berusia 37 tahun tersebut secara resmi telah menjadi mualaf pada Kamis, (16/4/2020).
Sejak saat itu ia terlihat antusias untuk melakukan kegiatan ibadah sesuai syariat keyakinan barunya.
Sebagai seroang muslim, momen mualaf sang petarung MMA tersebut ternyata hampir berdekatan dengan ramadan.
Baca: Conor McGregor Dianggap Petarung UFC Terbesar dalam Sejarah Twitter
Sehingga Wilhelm Ott bisa langsung menikmati suasana ibadah puasa di bulan ramadan.
Hingga pada akhirnya, ia menjalankan salah satu sunnah bulan syawal (bulan pasca ramadan) yakni menikah.
Sebelumnya, Ott pernah memiliki sisi kelam saat hendak masuk Islam.
Baca: Undertaker Kenang Momen Kemenangan Perdana Lawan Hulk Hogan di Arena WWE
Baca: Hanya Bertarung 40 Detik, Conor McGregor Masuk Daftar Atlet dengan Bayaran Tertinggi Dunia 2020
Dia sempat melukai dirinya sendiri setiap hari selama dua minggu sebelum mengucap dua kalimat syahadat.
Salah satu insiden bahkan membuatnya harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Setelah masuk Islam, semua kisah kelam yang dirasakan Wilhelm Ott mulai hilang.
Ott merasakan kekuatan yang dia perlukan di masa-masa sulit saat pandemi virus corona atau Covid-19.
Ia juga langsung langsung mengganti namanya menjadi Khalid Ott.
Ott mengaku nama tersebut terinspirasi dari Khalid bin Walid, sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga dikenal karena taktik dan kecakapannya dalam bidang militer.
Khabib Nurmagomedov Sudah Jadi Pentolan Jalanan Sejak Kecil, Berkelahi Tanpa Tujuan
Juara UFC kelas bulu, Khabib Nurmagomedov mengakui dirinya sudah sejak kecil bertarung di jalanan .
Kesuksesan Khabib Nurmagomedov di ajang tarung bebas saat ini ternyata tidak dilaluinya dengan instan.
Khabib yan kini menjadi juara kelas bulu UFC ini melalui masa-masa keras sejak dirinya masih kecil.
Baca: Abel Trujillo Lawan yang Tangguh kata Khabib Nurmagomedov
Khabib mengatakan dirinya sudah ditempa sejak kecil dijalanan serta beberapa kompetisi-kompetisi lainnya.
“Saya telah bertarung di jalanan dan berbagai turnamen sejak kecil dan pengalaman dan kepercayaan diri ini sedikit membantu saya.," jelas Khabib dilansir Talksport.
Ia pun beranggapan menuruni gen dari sang ayah yang juga merupakan mantan atlet bela diri dulunya.
"Mungkin karena gen dari ayah saya yang juga pernah menjadi seorang atlet," imbuhnya.
Seperti diketahui, ayah Khabib, Abdulmanap adalah pemegang sabuk hitam judo, juara nasional kejuaraan Sambo Ukraina serta master dari gulat bebas di negaranya.
Baca: Ayah Khabib Nurmagomedov Kritis Karena Covid-19, Presiden Rusia Vladimir Putin Turun Tangan
Meskipun sebelumnya sang ayah tidak ingin melihat anaknya berkelahi, pada 2005 Abdulmanap melihat potensi Khabib dan mulai melatihnya.
Kengerian Khabib sewaktu muda pun diperkuat oleh kerabatnya, Islam Makhachev yang juga merupakan atlet UFC.
Peringkat 12 di kelas bulu UFC ini mengatakan Khabib selalu berada di depan ketika sekolahnya mengalami masalah dengan kelompok lain.
Hal ini disebabkan di kota kelahirannya dan Khabib, Dagestan, perkelahian selalu menjadi akhir dari sebuah perdebatan.
Argumen-argumen tidak akan berguna dan selalu berakhir dengan sebuah pertempuran.
Baca: Taktik Justin Gaethje Taklukkan Khabib Nurmagomedov: Incar Kaki Lawan
Baca: Kegeraman Khabib Nurmagomedov terhadap Para Penganut Teori Konspirasi Virus Corona
"Setiap kali 100 vs 100 seperti ini, sekolahku, kita mengutamakan Khabib, dan dia melawan seseorang,"
Pengakuan Makchachev pun tidak disanggah oleh Khabib.
"Selalu, selalu seperti itu," aku Khabib.
Selain karena dia adalah anak dari pelatih di gym tempatnya latihan, Khabib adalah salah satu yang terbaik sehingga selalu diandalkan.
“Karena di gym saya, saya adalah putra pelatih. Dan ketika saya masih muda, saya adalah salah satu yang terbaik," ungkapnya.
Bahkan dirinya harus menyelesaikan permasalahan yang bahkan bukan masalahnya, Khabib seperti kakak bagi setiap orang.
Baca: Presiden UFC Sebut Khabib Nurmagomedov Siap Lawan Justin Gaethje Bulan September
Baca: Kegeraman Khabib Nurmagomedov terhadap Para Penganut Teori Konspirasi Virus Corona
"Dan ketika orang-orang ini membawa saya, "OK, seseorang punya masalah?" - OK, kita pergi ke sana. Saya seperti kakak laki-laki untuk semua orang," ceritanya.
“Jika ada yang salah, aku harus mengurus ini. Seperti, bahkan jika ini (tidak mempengaruhi) saya."
"Semua yang terjadi, bahkan jika saya tidak (bagian dari itu), saya harus pergi (menghadapinya)."
Ia pun mengaku tidak bisa melihat teman-temannya dalam kesulitan sehingga harus turun tangan hingga dia menyadari bertarung tanpa tujuan.
"Karena jika aku datang dan melihat teman-temanku sudah mulai kalah, saya harus menyelesaikannya, sesering itu, saya bertarung tanpa tujuan."
"Bahkan saya tidak mengenal lawannya, saya tidak tahu yang terjadi, saya datang dan saya melihat pihak saya kalah dan 'Ok hey apa yang terjadi? blah, blah, blah dan boom, sebuah pertarungan," pungkasnya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan, Haikal)