TRIBUNNEWS.COM - Marc Maruqez membagikan kisahnya saat masih dianggap enteng untuk manggung di ajang MotoGP, tepatnya saat debut di tahun 2013.
Marquez menyebut dua nama pembalap yang memandangnya ringan untuk dikalahkan.
Kedua nama pembalap tersebut ialah Jorge Lotenzo dan Dani Pedrosa.
Baca: Alex Rins Bisa Merusak Dominasi Marc Marquez di Arena MotoGP kata Kevin Schwantz
Baca: Bukan Rossi atau Dovizioso, Cal Crutchlow Sebut Jack Miller Pesaing Kuat Marc Marquez
Seperti yang diketahui, Marc Marquez pertama kali mentas di ajang balap Grand Prix tahun 2013.
Tidak ada yang mengira bahwa pembalap muda asal Spanyol saat itu mampu mengguncang MotoGP dengan langsung menjadi juara dunia.
Namun siapa sangka, awal mula kedatangannya, Marc Marquez sempat diremehkan dan dianggap sebagai pembalap yang tak memiliki kecepatan di lintasan.
"Pada awalnya mereka (Pedrosa dan Lorenzo) memang menganggap enteng terhadap saya,"
"Saya dianggap bukan pembalap yang cepat ketika menjalani musim perdana di ajang MotoGP," tukasnya Marc Marquez, dilansir dari laman Corsedimoto.
Marquez pun tak bisa melupakan begitu saja ketika banyak orang melihat kepadanya.
Pembalap asal Spanyol tersebut banyak digadang-gadang memiliki kualitas yang sama seperti Casey Stoner.
"Semua orang saat itu banyak menatap saya, dan ketika saya melakukan kesalahan, maka Anda harus siap untuk dikritik," tambahnya.
"Belajar dari berbagai kesalahan marupakan hal yang paling penting, itu adalah hal yang pertama kali saya dapatkan ketika manggung di ajang MotoGP."
Super Marc mengakui, bahwa ketika dirinya pertama kali debut di ajang MotoGP, tidak ada sema sekali yang dinamakan tekanan.
Perasaan itu lah yang membuat dirinya merasa nyaman untuk membalap.
Tidak ada tekanan dan beban berat yang disematkan kepadanya, membuat kemampuan terbaik Marc Marquez muncul.
Ia secara heroik mampu mempecundangi pembalap seperti Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa hingga Valentino Rossi dalam perburuan gelar juara.
"Saya pikir itu musim yang paling menyenangkan bagi saya, saya tidak punya tekanan," tambah peraih 8 gelar juara dunia itu.
Saat ini pembalap yang identik dengan nomor 93 telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Honda.
Honda sendiri menilai Marc Marquez sebagai jimat kemenangannya.
Bagaimana tidak, dari musim 2013 hingga 2019, Super Marc mampu menggasak 6 kali gelar juara dari 7 kemungkinannya.
Penampilan yang gemilang mampu membuatnya memcahkan berbagai rekor di ajang MotoGP.
Terbaru, peristiwa paling langka di ajang MotoGP ialah kontrak pembalap.
Honda memberikan sodoran kerjasama dengan Super Marc hingga 4 tahun kedepan.
Baca: Sekalipun Gabung Yamaha Petronas, Valentino Rossi Diprediksi Gagal di MotoGP 2021
Baca: Fabio Quartararo Dinilai Hancurkan Pasar Transfer, Valentino Rossi Kena Getahnya
Catatan tersebut dinilai istimewa dan langka di ajang MotoGP, mengingat umumnya akan diberikan kontrak satu tahun dengan opsi perpanjangan.
Berbicara mengenai kualitas membalap, Marc memang sosok yang tidak perlu diragukan kembali kualitasnya.
Terlebih saat mengendarai RC213V milik Honda.
RC213V dan Marc Marquez merupakan satu paket yang tidak bisa terbantahkan.
Sejauh ini, hanya pemilik nomor 93 itulah yang mampu 'menjinakkan' dan mengeluarkan kemampuan terbaik dari RC213V.
(Tribunnews.com/Giri)