Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia atau yang juga disebut NOC Indonesia turut menyiapkan protokol kesehatan bagi cabang olahraga yang akan melakukan try out atau bertanding di luar negeri.
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari pun memberikan waktu kepada cabor-cabor untuk berkomunikasi langsung dengan Internasional federasi-nya guna mengetahui protokol yang lebih spesifik dan setelah itu dilaporkan ke NOC Indonesia.
Baca: Marc Marquez Memang Jago Tapi Bisa Dikalahkan, Jorge Lorenzo Ungkap Titik Lemahnya
Mendengar hal tersebut, Menpora Zainudin Amali mengatakan protokol yang dipersiapkan oleh NOC tak akan berseberangan dengan Kemenpora lataran juga dilaporkan kepada Kemenpora, seperti halnya Formi.
Baca: Si Cobra Kembali ke Timnas Indonesia: Taklukkan Cedera Serius, Antusias Dilatih Shin Tae-yong
“Oh, tidak dong (tumpang tindih). Kan protokol yang resmi dari pemerintah. FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia), KOI, KONI boleh menyampaikan masukan kepada kami tapi yang resmi itu yang disampaikan dari pemerintah,” kata Menpora.
Baca: Perbedaan Mencolok dari Tindakan Rossi dan Marquez Saat Dianggap Juara Karena Faktor Motor
Menpora juga menjelaskan bahwa Kemenpora hanya menyampaikan dalam panduan umum. Sedangkan, detailnya diserahkan kepada masing-masing organisasi atau cabor.
“Ya, kita secara umum. Kemudian masing-masing cabor itu seperti apa kan beda-beda. Seperti bulutangkis berbeda dengan karate sehingga pengaturan secara detailnya kami serahkan kepada cabor di bawah pengawasan KONI, KOI, dan Formi,” jelasnya.
Tahap protokol kesehatan yang diperuntukkan olahraga masyarakat, rekreasi dan prestasi dikatakan Menpora sudah disiapkan Kemenpora dan tinggal dibahas oleh Kementerian Kesehatan, Gugus Depan Penanganan Covid-19 dan Kemenko PMK.
Rencana pekan depan protokol kesehatan olahraga baru akan diberikan kepada cabor-cabor yang dijadikan panduan.