TRIBUNNEWS.COM - Bukan menjadi rahasia lagi jika Marc Marquez dan Valentino Rossi kerap bersitegang, baik itu di dalam maupun luar lintasan.
Meskipun demikian, Marc Marquez mengakui bahwa dirinya memiliki hubungan yang baik dengan sang idola.
Bhakn, Marc Marquez menyebut Valentino Rossi bak sebagai 'kekasihnya'.
Kekasih dalam artian versi Marc Marquez ialah, Valentino Rossi merupakan mentornya dalam hal membalap.
Baca: Marc Marquez Tak Suka Pilih Kasih, Fokus Utama Gelar Juara Dunia
Baca: Marc Marquez tak Mungkin Dikalahkan Valentino Rossi kata Carlo Pernat
Baik caranya bersikap maupun manuver di atas lintasan, pembalap asal Spanyol itu meniru dan belajar banyak atas apa yang dilakukan oleh Valentino Rossi.
"Valentino Rossi adalah kekasihku," terang Marc Marquez seperti yang dikutip dari laman Tuttomotoriweb.
Selain nama Valentino Rossi, Marc Marquez juga banyak belajar dari kompatriotnya di MotoGP, Dani Pedrosa.
Menurut Super Marc, baik itu Rossi maupun Pedrosa, keduanya banyak mewarnai gaya balapnya di ajang balap Grand Prix.
"Tetapi yang terpenting, Dani Pedrosa dan Valentino Rossi adalah pergi adalah pemenang yang selalu memberikan saya suatu pelajaran berharga."
"Ketika saya muda, saya banyak meniru atas apa yang mereka lakukan ketika menunjukkan manuvernya di atas lintasan," tambah peraih delapan kali gelar juara dunia itu.
Satu di antara ketegangan yang paling diingat antara Marc Marquez dan Valentino Rossi ialah insiden di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Tepatnya di MotoGP 2015, Marc Marquez terlibat insiden dengan Valentino Rossi yang berujung jatuhnya pembalap asal Spanyol tersebut.
Atas peristiwa tersebut, Rossi dikenai hukuman pengurangan poin dan start dari posisi belakang di seri selanjutnya, tepatnya GP Valencia.
Kondisi tersebut akhirnya membut Rossi yang sempat memimpin perolehan poin harus rela gelar juaranya yang ke-10 hilang.
Jorge Lorenzo lah yang berhasil menyabet gelar tersebut.
Meskipun demikian, Marc Marquez mengatakan bahwa antara dirinya dan The Doctor, tak punya masalah.
Berbicara lebih lanjut Marc Marquez juga menjadikan pembalap seperti Mick Doohan dan Alex Criville sebagai panutannya ketika mengaspal.
Baca: Daftar Sementara Pebalap MotoGP 2021 Beserta Timnya: 8 Orang Pastikan Tempat, Belum Ada Nama Rossi
Baca: Sempat Alot, Apa Kabar Negoisasi Valentino Rossi dan Petronas Yamaha?
"Saya juga memiliki nama pembalap lainya yang saya gunakan sebagai referensi dalam membalap," tambahnya.
Seperti yang diketahui, sejak menjalani debut di ajang MotoGP tahun 2013, Marc Marquez memiliki dominasi yang sulit dihentikan.
ia mampu meraih enam kali gelar juara dunia, dari tujuh maksmimalnya.
Capaian mentereng sang pembalap hanya terhenti satu kali di tahun 2015 saat Jorge Lorenzo menjadi kampiun bersama Movistar Yamaha.
Praktis, setelah itu, hegemoni yang dimiliki Marquez tak pernah terhentikan kembali.
Gelaran MotoGP 2020 pun tak terlepas dari nama Marc Marquez sebagai kandidat terkuat untuk mempertahankan gelarnya.
Meski sering dikritik dengan capaiannya yang dinilai hanya mampu bersama Honda, Marquez menanggapinya dengan santai.
Menurutnya, ia tak perlu berpindah ke tim lain jika saat ini ia merasa nyaman bersama tim oranye Honda.
"Saya ingin merasa nyaman dan bahagia di mana pun saya berada, dan jika saya merasa bahagia dan segalanya berjalan baik, mengapa harus pindah ke tim lain? Saya rasa tidak perlu melakukan hal tersebut (pindah ke tim pabrikan lain)," pungkas sang pembalap asal Negri Matador.
(Tribunnews.com/Giri)