TRIBUNNEWS.COM - Mendatangkan legenda MotoGP seperti Valentino Rossi bukanlah hal yang gampang.
Situasi tersebut saat ini tengah dihadapi oleh kubu tim satelit Yamaha Petronas SRT.
Diakui oleh bos Petronas SRT, Razlan Razali, mendatangkan rider sekaliber Valentino Rossi bukan perkara mudah.
Bahkan ia mengakui prosesnya tergolong rumit.
Baca: Fonsi Nieto: Valentino Rossi Sosok Pembalap dengan Bakat yang Brutal
Baca: Kerap Bersitegang, Marc Marquez Tetap Sebut Valentino Rossi sebagai Mentor Terbaiknya
Nama besar dan memiliki nilai jual tinggi, membuat pihaknya harus berkomunikasi dengan banyak pihak guna menggaet The Doctor.
"Rossi bukanlah sembarang pembalap, ia merupakan legenda," tukas Razlan Razali, seperti yang dikutip dari laman AS.
"Sampai sejauh ini, negosiasi berlangsung alot, banyak hal yang harus didiskusikan untuk langkah selanjutnya."
"Kami harus berkomunikasi dengan banyak pihak, sehubungan untuk menggunakan jasanya (Valentino Rossi)," tukas pria asal Malaysia tersebut.
Meskipun berlangsung sulit, ia merasa bersyukur bahwa tahapan demi tahapan mampu berjalan positif.
"Sejauh ini pembicaraan dengan pihak mereka (Valentino Rossi) berlangsung positif," tambah mantan CEO Sirkuit Sepang.
"Nantinya jika kedua belah pihak telah menyetujui kesepakatan ini, maka kami akan naik ke jenjang (tahapan) yang lebih tinggi," tambahnya menjelaskan
Bos asal Negri Jiran itu juga berharap secepatnya pihaknya dapat menjalin komunikasi langsung dengan Valentino Rossi.
Tujuannya ialah dirinya ingin mendengarkan apa yang menjadi keinginan dari Valentino Rossi.
"Kami berkeinginan secepatnya untuk menjalin komunikasi langsung dengan Rossi, kedepannya kami ingin mendengarkan apa yang menjadi keinginan darinya bersama tim kami," beber Razlan.
Disinggung mengenai keputusannya memilih mendatangkan The Doctor, Razlan mengakui bahwa stabilitas tim perlu diperhatikan.
Dan menurutnya, pilihan yang tepat jatuh kepada Valentino Rossi.
Dengan pengalaman dan kemampuan yang ia miliki selama berkiprah di ajang MotoGP, maka peluang besar untuk berhasil membawa Petronas SRT meraih catatan apik semakin besar.
"Dalam situasi seperti ini, tim kami membutuhkan pembalap yang memiliki stabilitas dan konsistensi yang mumpuni."
"Jujur saja, saya akan merasa terhormat bahwa tim ini akan dijadikan rumah terakhir bagi Valentino Rossi untuk mengakhiri kariernya," beber Razlan Razali.
Baca: Daftar Sementara Pebalap MotoGP 2021 Beserta Timnya: 8 Orang Pastikan Tempat, Belum Ada Nama Rossi
Baca: Sempat Alot, Apa Kabar Negoisasi Valentino Rossi dan Petronas Yamaha?
Masa depan Valentino Rossi sendiri di ajang MotoGP masih kelabu.
Meski telah mendapatkan tawaran gabung petronas SRT, namun sang pembalap belum mengambil keputusan.
Kondisi sulit yang dialami Valentino Rossi bermula saat dirinya tak lagi digunakan oleh Movistar Yamaha untuk MotoGP 2021.
Posisinya telah resmi digantikan oleh Fabio Quartararo.
Praktis di MotoGP 2020, merupakan kerjasama terakhir antara Rossi dan tim utama Yamaha.
Dilema sang pembalap semakin bertambah begitu melihat dirinya yang musim lalu tak terlalu kompetitif.
Ia mengakhiri kejuaraan dunia Grand Prix diurutan ketujuh, dua strip di bawah Fabio Quartararo yang notabene-nya pembalap tim satelit.
Diusianya yang memasuki angka 42 tahun depan, bukan perkara yang mudah untuk memprediksi apakah Rossi akan mampu kompetitif atau justru sebaliknya.
(Tribunnews.com/Giri)