Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen/Melati tertantang untuk mendulang medali emas Olimpiade 2021 yang akan digelar di Tokyo.
Walaupun seyogyanya Olimpiade dilakukan tahun ini, namun akibat pandemi Covid-19 terpaksa diundur menjadi tahun depan.
Bagi Praveen, Olimpiade Tokyo 2021 begitu penting mengingat ia ingin membayar kegagalan dirinya saat bersama patnernya Debby Susanto kalah di perempat final melawan rekan senegara, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang keluar sebagai kampiun kala itu.
Motivasi Praveen tentu sedang berapi-api setelah ia dengan patner barunya, Melati Daeva Oktavianti juara All England 2020, Maret lalu.
Bagi Praveen, kemenangan di All England 2020 terasa sangat istimewa. Titel juara di turnamen bergengsi tersebut membuat Praveen sebagai pemain putra Indonesia pertama yang mampu dua kali menjuarai nomor ganda campuran All England dengan dua pasangan berbeda.
Sebelumnya, pada All England tahun 2016, Praveen meraih gelar juara bersama Debby Susanto.
Semangat ini lah yang dibawa oleh Praveen dalam ambisinya meraih emas Olimpiade tahun mendatang.
Ditambah, Praveen telah mendapatkan banyak pelajaran dari kegagalan di Olimpiade empat tahun silam.
"Olimpiade 2016 memberikan saya banyak pelajaran. Saya pun membagikannya kepada Melati (rekan duetnya). Pertama bagaimana kami harus menjaga motivasi, fokus, dan yang penting kami harus bisa mengontrol keinginan. Ambisi harus kami kontrol, tidak boleh berlebihan atau percaya diri yang berlebihan," ujar Praveen seusai sesi penyerahan apresiasi PB Djarum secara virtual kepada dirinya dan Melati, Kamis (11/6/2020) kemarin.
Praveen pun yakin, Baik dirinya dan Melati mampu menjaga konsistensi dan berharap mampu merebut medali emas Olimpiade Tokyo tahun 2021.